Sudah 35 Tahun Beroperasi di RI, Pipa Wavin Akhirnya Punya Pabrik di Indonesia

Katadata/Andi M. Arief
Pabrik Wavin.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
3/10/2024, 18.12 WIB

Produsen pipa plastik Wavin akhirnya menanamkan investasi langsung di Indonesia senilai Rp 825 miliar setelah beroperasi selama 35 tahun di Tanah Air.  Dana segar tersebut ditanamkan dalam bentuk fasilitas produksi di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.

Menteri Investasi Rosan P Roeslani mengatakan parbik yang didirikan  PT Wavin Manufacturing Indonesia menyerap 170 tenaga kerja. Hasil produksi pabrik tersebut akan ditujukan untuk pasar ekspor.

"Kami harapkan investasi ini menjadi investasi awal karena Orbia memiliki lini bisnis lain selain pipa plastik," kata Rosan di KIT Batang, Kamis (3/10).

Produk Wavin sudah masuk pasar Indonesia sejak 35 tahun lalu. Namun, pipa tersebut selama ini masih diimpor. Wavin menjadi anak usaha perusahaan asal Belanda bernama Orbia setelah diakuisisi pada 2012. Rosan mencatat, Orbia kini memiliki nilai pasar sekitar US$ 8 miliar atau Rp 122,4 triliun.

Rosan mengakui total tenaga kerja yang diserap Wavin Manufacturing tidak besar. Ini karna proses produksi Wavin Manufacturing berteknologi tinggi yang menekan andil manusia.

Managing Director Wavin Indonesia dan Asia Tenggara Johannes Drees berencana menyasar pasar kawasan dalam waktu dekat, khususnya Singapura dan Malaysia. Karena itu, Drees berencana meningkatkan serapan tenaga kerja di Wavin Manufacturing dalam waktu dekat.

"Grup kami terus berkembang di Indonesia. Saya pikir kami akan memiliki tenaga kerja lebih dari 200 orang di pabrik ini," kata Drees kepada Katadata.co.id, Kamis (3/10).

Drees menjelaskan Wavin Manufacturing telah dilengkapi dengan teknologi produksi terbaik dan terbaru di dunia. Pipa yang dihasilkan bertujuan untuk mengalirkan air minum.

Wavin sebelumnya berniat untuk mendirikan fasilitas produksinya di Vietnam senilai US$ 100 sampai US$ 125 juta. Dengan demikian, Indonesia menjadi lokasi pertama fasilitas produksi Wavin di Asia Tenggara.

Mantan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mencatat investasi Wavin berpotensi menyerap 500 tenaga kerja lokal. Menurutnya, investasi Wavin merupakan hasil usahanya saat melakukan pendekatan dengan Wavin saat mengunjungi Belanda.

"Alhamdulillah dari September kita rayu. Mereka tadinya mau investasi ke negara lain, salah satunya Vietnam," kata Bahlil.

Dia mengatakan, sebanyak 80% produk pipa yang digunakan di Indonesia masih berasal dari impor. Pembangunan pabrik Wavin B.V. ini dapat mensubstitusi kebutuhan impor pipa Indonesia.

Reporter: Andi M. Arief