Ratusan Ribu Orang Menganggur di Jakarta, Apa Solusi Para Cawagub?

Fauza Syahputra|Katadata
Cagub Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (kiri), cagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun (tengah) dan cagub nomor urut 3 Pramono Anung (kanan) mengikuti debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di grand ballroom JIExpo Convention Centre and Theatre, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). Debat perdana Pilkada Jakarta 2024 yang diikuti oleh tiga pasangan cagub-cawagub Jakarta tersebut mengusung tema Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global.
Penulis: Agustiyanti
7/10/2024, 14.08 WIB

Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta menawarkan sejumlah solusi untuk menekan angka pengangguran yang didominasi kelompok usia 15-29 tahun atau Gen Z. Badan Pusat Statistik mencatat, 70% dari total pengangguran di Jakarta yang mencapai 355 ribu orang pada Agustus 2023 terdiri dari Gen Z.

Data BPS juga menunjukkan satu dari enam anak muda pada kelompok usia tersebut menganggur. Salah satu penyebabnya adalah mayoritas lowongan pekerjaan yang tersedia mengisyaratkan usia dan pengalaman tertentu.

Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Suswono berjanji akan menciptakan lapangan kerja yang banyak untuk generasi Z di Jakarta bila terpilih dalam Pilkada 2024. Upaya yang akan dilakukan di antaranya dengan mendorong wirausaha muda lewat program inkubasi dan permodalan

"Karena anak-anak muda ini anak-anak kreatif asal didorong dengan diberikan permodalan Insya Allah mereka akan timbul kreativitas," ujarnya dalam debat Pilkada, Minggu (6/10). 

Pasangan Ridwan Kamil ini juga menjanjikan pelatihan dengan membuka program magang untuk anak muda, baik di Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD maupun kantor gubernur Jakarta. "Dan yang lebih penting lagi adalah pelatihan siap kerja," katanya. 

Solusi lain ditawarkan calon wakil gubernur nomor urut 2 Kun Wardan. Ia menilai, ada ketidakcocokan antara persyaratan keterampilan pasar kerja dan kompetensi pencari kerja, khususnya Gen Z. Karena itu, ia menilai perlu ada integrasi antara dunia kerja dan kampus dan pendidikan vokasi agar bisa sejalan.

"Mereka bisa diberikan fasilitas kerja praktik di pasar kerja yang ada sehingga bisa ditempatkan di industri," katanya.

Kun juga menyoroti pentingnya Gen Z untuk bisa menguasai dunia digital untuk bisa mengembangkan diri agar bisa berdaya saing.

Di sisi lain, calon wakil gubernur  DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno berjanji menyediakan balai latihan kerja atau BLK modern untuk fasilitas pelatihan kerja bagi Gen Z demi mengentaskan angka pengangguran di kota itu.

Rano menyoroti hampir sebanyak 48% populasi Gen Z bisa dikembangkan potensinya dengan memberikan bimbingan kejuruan di BLK. Salah satu kejuruan yang disoroti yakni dunia digital yang bisa membentuk Gen Z untuk menjadi konten kreator animasi.

"Maka dari itu adanya 'hotline' 24 jam jadi panduan (guidance) apa yang bisa dikerjakan, mudah-mudahan untuk penjuruan Gen Z jadi tidak salah arah," kata dia.

Ia juga menjanjikan akan mempermudah syarat melamar kerja bagi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU yakni hanya memakai ijazah atau Sekolah Dasar  "Makanya kita punya kebijakan, PPSU gak perlu ribet kerja dengan ijazah, SD sudah bisa bekerja," ujar Doel, sapaan akrabnya.
Reporter: Antara