Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi Sejak Agustus, Rupiah Diramal Lesu Hari Ini

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi. Rupiah melemah pada perdagangan pagi ini bersama sejumlah mata uang Asia.
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
10/10/2024, 09.46 WIB

Nilai tukar rupiah melemah 0,2% ke level 15.661 per dolar AS. Rupiah tertekan penguatan dolar AS yang terpengaruh data terbaru yang menunjukkan solidnya ekonomi Amerika. 

Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah bersama sejumlah mata uang Asia lainnya berdasarkan pantauan pada 09.35 WIB. Ringgit Malaysia melemah 0,32%, peso FIlipina 0,21%, won Korea Selatan 0,12%, dan dolar Hong Kong 0,02%. Sedangkan yuan Cina menguat 0,17%, baht Thailand 0,28%, dolar Singapur 0,09%, dolar Taiwan 0,06%, dan yen Jepang 0,11%. Sedangkan ringgit Malaysia menguat 0

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, indeks dolar AS berada pada tren penguatan pada pagi ini, bahkan menyentuh evel tertinggi sejak 16 Agustus 2024 di kisaran 102.85.

“Penguatan dolar AS didukung oleh ekonomi AS yang masih terlihat solid seperti data PMI sektor jasa yang masih di level ekspansi,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (10/10). 

Data tenaga kerja AS juga menunjukkan jumlah orang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan tumbuh lebih banyak dibandingkan ekspektasi. Adapun pelaku pasar kini menunggu data inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini.

Data inflasi akan mengonfirmasi apakah kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS masih akan berlanjut. Bila data inflasi menunjukan penurunan, menurut dia, dolar AS bisa berbalik melemah lagi. 

“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 15.650 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.600 per dolar AS,” ujar Ariston. 

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan melemah menjelang data inflasi AS. “Investor juga mengantisipasi data inflasi AS yang akan di rilis malam ini. Pelemahan rupiah akan berkisar pada Rp 15.600 per dolar AS hingga Rp 15.725 per dolar AS,” kata Lukman.

Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat setelah FOMC minutes. Menurut Lukman, hasil dari FOMC minutes memupuskan harapan untuk The Fed kembali memangkas suku bunga jumbo 50 basis point. 

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memperkirakan rupiah akan melemah hari ini. “Kemungkinan rupiah terdepresiasi pada kisaran Rp 15.600 per dolar AS hingga Rp 15.800 per dolar AS,” ujar Fikri. 

Fikri menyebut, kondisi geopolitik di Timur Tengah yang semakin memanas seiring serangn Israel ke Suriah akan menjadi sentimen utama pergerakan rupiah hari ini. Selain itu, risk off juga masih berlangsung di pasar global. 

Reporter: Rahayu Subekti