PT MRT Jakarta mencatat, 20% penjualan tiket saat ini dilakukan melalui aplikasi buatan perseroan atau MyMRTJ. Angka ini naik dari porsi tahun lalu yang hanya mencapai 10%, salah satunya setelah kartu multi trip MRT ditutup.
Kepala Divisi Komersial dan Ritel MRT Jakarta Rina Lilianova mengatakan, pembelian tiket melalui MyMRTJ hanya 3% pada 2019. Oleh karena itu, MRT Jakarta memutuskan untuk memperluas sumber dana dalam pembelian tiket melalui MyMRTJ, salah satunya dengan Kredivo.
"Kami akan terus berekspansi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta agar bisa melakukan pembayaran dengan mudah," kata Rina di Stasiun MRT Bundaran HI Bank DKI, Rabu (16/10).
Rina menyampaikan, Kredivo telah bergabung dengan ekosistem pembayaran tiket di MyMRTJ sejak bulan lalu. Menurutnya, kinerja Kredivo dalam aplikasi tersebut naik hingga empat kali lipat selama 30 hari terakhir.
Total penumpang MRT Jakarta saat ini mencapai 120.000 orang per hari. Adapun total pengguna aktif MyMRTJ mencapai 158.000 per bulan atau mendekati 5.300 pengguna aktif per hari.
Rina menyampaikan, pembelian tiket dalam MyMRTJ naik signifikan selama pandemi Covid-19. Selain itu, peningkatan transaksi di MyMRTJ dinilai didorong oleh penutupan layanan Kartu Multi Trip atau KMT.
"Kami tidak menjual lagi tiket MRT Multi Trip pada bulan ini dan berharap langkah tersebut meningkatkan mitra yang tergabung dalam pembayaran digital di MyMRTJ," katanya.
Tarif tiket MRT Jakarta belum pernah naik sejak pertama kali beroperasi pada Maret 2019. Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat sebelumnya mengatakan, penyesuaian tarif belum akan dilakukan lantaran panjang lintasan MRT Jakarta baru sepanjang 16 kilometer. Meski demikian, ia mengakui tarif keekonomian MRT Jakarta saat ini jauh di atas tarif yang dikenakan kepada penumpang.
Tarif MRT Jakarta ditetapkan Rp 3.000 untuk perjalan jarak terpendek atau satu stasiun dan Rp 14.000 untuk jarak terjauh yakni rute Stasiun Lebak Bulus sama Stasiun Bundaran HI atau sebaliknya. Tuhiyat mengatakan, tarif terpanjang MRT Jakarta saat ini lebih rendah hampir 55% dari harga keekonomiannya yang mencapai Rp 31.000.
Ia juga memaparkan, total penumpang MRT Jakarta sepanjang 2023 mencapai 33,49 juta orang dengan rata-rata penumpang harian sejumlah 91.771 orang. Ia mengatakan, capaian tersebut melebihi target rata-rata penumpang harian 2023 sejumlah 79.805 orang per hari
Tuhiyat menargetkan, jumlah penumpang pada tahun ini akan mencapai 92 ribu orang per hari atau 33,58 juta sepanjang tahun.