PT Pos Indonesia berencana mengubah 3.000 kantor pos yang tersebar di Indonesia menjadi UMKM Center. Ini merupakan bagian dari upaya Pos Indonesia melakukan pemanfaatan aset sembari membantu bisnis para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Pemanfaatan aset sebagai tempat aktivitas UMKM sebenarnya telah dilakukan Pos Indonesia dengan membangun Pos Bloc, antara lain di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya. Aset bekas kantor pos disulap menjadi ruang kreatif publik yang menyediakan sejumlah UKM dan UMKM seperti kuliner dan produk kreatif.
Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R Djoemadi menjelaskan, UMKM Center akan dibangun menyerupai Pos Bloc, tetapi dengan luas area yang lebih kecil. Pos Indonesia akan membangun UMKM Center di 42 kantor Pos Indonesia pada tahap awal atau masa uji coba.
Salah satu UMKM Center yang akan dibangun pada tahap awal akan berlokasi di Jayapura. Namun, mayoritas masih berada di Pulau Jawa.
"Kalau model bisnis UMKM Center ini berhasil, kami akan kembangkan model ini ke lokasi kantor Pos Indonesia lainnya," kata Faizal saat
Ia menilai uji coba ini cukup menarik setelah melihat keberhasilan program Pos Bloc. Faizal mencatat, omzet para UMKM yang ada di Pos Bloc naik 100% per tahun dalam tiga tahun terakhir.
Volume kunjungan di Pos Bloc tumbuh 2.700% per tahun selama tiga tahun terakhir. Ia mengatakan capaian tersebut disebabkan oleh kegiatan aktivasi yang kerap dilakukan di Pos Bloc.
Faisal menekankan seluruh produk yang diperdagangkan di seluruh Pos Bloc merupakan hasil produksi UMKM lokal. "Kalau pengunjung banyak, akhirnya akan menarik transaksi. Kata kuncinya adalah aktivasi di Pos Bloc," ujarnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap kerja sama antara pelaku UMKM dan PT Pos Indonesia dapat menjaga daya saing UMKM di daerah. "Kami ingin memperkuat merek-merek lokal supaya mereka bisa menaikkan omzet dan mereknya semakin dikenal. Dengan demikian, UMKM ke depan sudah bukan jualan produk tapi memiliki nilai merek," kata Teten.