Program Makan Bergizi Gratis Mulai Januari 2025, TNI Dilibatkan

ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/agr
Pelajar menunjukan makanan bergizi gratis saat uji coba pemberian makanan bergizi gratis di Lapangan Dracik, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2024). Program makan bergizi gratis yang merupakan program unggulan Prabowo-Gibran itu diikuti 3.000 pelajar Kabupaten Batang yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kecerdasan anak serta mempersiapkan generasi emas Indonesia.
23/10/2024, 21.02 WIB

Presiden Prabowo Subianto bakal melibatkan prajurit TNI untuk melancarkan program Makan Bergizi Gratis yang mulai berjalan pada 2 Januari 2025. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, TNI merupakan salah satu mitra yang dapat membantu kesuksesan program makan gratis pemerintah.

Dadan menyampaikan, TNI memiliki struktur organisasi yang kuat hingga tingkat bawah di level kecamatan dan desa. TNI dianggap mampu membantu dalam operasionalisasi program tersebut, seperti menyiapkan lahan atau fasilitas yang dibutuhkan.

"Mitra operasional dan kebijakan menyiapkan lahan salah satunya adalah TNI, karena mereka punya struktur di bawah," kata Dadan di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (23/10).

Keterlibatan TNI di dalam program makan gratis tidak lepas dari diangkatnya Mayor Jenderal TNI (Purn.) Lodewyk Pusung sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional. Presiden Prabowo melantik Lodewyk bersama dengan kepala badan serta penasihat hingga staf khusus kepresidenan pada Selasa, 22 Oktober 2024 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 59-M tahun 2024 Tentang Pengangkatan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional.

Selain TNI, menurut Dadan, pihak lain yang juga akan berpartisipasi dalam mendukung implementasi program makan gratis adalah koperasi dan Badan Usaha Milik Desa alias BUMDes. Dadan menegaskan, pemerintah berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan untuk program makan gratis lewat suplai dari daerah.

"Prioritas penerima ibu hamil, ibu menyusui, anak balita dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta seluruh Indonesia," ujar Dadan.

Presiden Prabowo Subianto memanggil 48 menteri 12 pejabat setingkat menteri ke Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (23/10). Kegiatan itu merujuk pada gelar sidang kabinet paripurna perdana Kabinet Merah-Putih.

Sidang kabinet paripurna itu juga dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam arahannya, Prabowo menguraikan sejumlah program prioritas yang mengacu kepada kepentingan nasional.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan pentingnya program Makan Bergizi Gratis. Prabowo meminta Badan Gizi Nasional dan seluruh kementerian terkait untuk segera bergerak cepat menjalankan program tersebut.

Program janji kampanye Prabowo ini rencananya bakal mulai berjalan pada 2 Januari 2025 dengan target sasaran 20 juta orang. Dia menegaskan, program makanan bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil adalah bagian penting dari upaya pembangunan bangsa.

Dia menganggap ini sebagai langkah strategis yang esensial untuk kebangkitan Indonesia. "Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategis. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintahan yang saya pimpin ini. Kita satu tim, harus yakin semua. Ini bagian dari rencana kebangkitan bangsa Indonesia," kata Prabowo.

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, mengatakan sasaran penerima program ini mencapai 20 juta penerima.

Dalam program janji kampanye Prabowo ini, Budiman bertugas untuk menjamin keterlibatan masyarakat miskin untuk menjadi pemasok bahan pangan. Beberapa adalah beras, telur dan sayuran.

“Tahun pertama itu sekitar 20-25 juta. Saya berkewajiban melibatkan orang miskin dalam proses produksi beras, telur, sayuran untuk suplai makan gratis di tahun 2025,” kata Budiman saat ditemui di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (22/10).

Budiman mengatakan akan berupaya untuk mengajak pihak perbankan agar dapat memberikan akses modal dan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah kepada masyarakat miskin.

“Agar orang miskin bisa bikin kandang untuk kandang ayam agar bisa suplai ayam dan telur sehingga Badan Gizi Nasional bisa menerima,” ujarnya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu