PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menyebut rute perjalanan Jakarta - Doha, Qatar akan dihentikan sementara waktu hingga kondisi di wilayah Timur Tengah sudah memungkinkan untuk dilewati. Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi menyebut pihak maskapai memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
"Saat ini kita memang akan melihat situasinya, sementara kita akan setop dulu sekitar satu minggu sambil memperhatikan tetap ya," ujar Ade ditemui di Jakarta, Selasa (25/6).
Dia menyampaikan, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan. Indonesia ingin memastikan keamanan di wilayah Timur Tengah terlebih dahulu, sehingga untuk perjalanan pulang dan pergi dapat terjamin keselamatannya.
"Jadi tim kita akan memonitor situasi segala macam pada saat dikatakan mungkin udah lebih baik. Both side-nya pasti kita akan terbang lagi," katanya.
Ade juga menjelaskan, pesawat Garuda rute Jakarta-Doha terpaksa putar balik pada Senin (23/6), karena lalu lintar udara jalur tersebut ditutup demi keselamatan warga negara, penduduk dan pengunjungnya. Lebih lanjut, katanya, pihak maskapai mendapat informasi tersebut setelah pesawat Garuda sudah melaju menuju Doha.
"Karena udah terbang, ya udah dikasih tau ke kokpit, terus balik lagi deh pesawatnya. Terus balik tadi malam, mendarat di KNO, di Medan, isi bensin segala macem, baru dibawa ke Jakarta," imbuhnya.
Sebagian Penerbangan Maskapai Asing ke Indonesia Ditunda
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, mengatakan terdapat penutupan sementara ruang wilayah udara di kawasan Timur Tengah. Hal ini berdampak terhadap beberapa penerbangan internasional dari dan menuju Indonesia.
Lukman mengatakan, sejumlah penerbangan internasional Indonesia mengalami pengalihan rute maupun kembali ke bandara asal demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Sampai dengan saat ini tercatat Bahrain dan Qatar telah membuka kembali ruang udara nya namun FIR Cairo, FIR Tel Aviv, FIR Baghdad, FIR Suriah dan FIR Tehran dinyatakan masih terbatas atau bahkan tidak dapat dilintasi untuk keperluan penerbangan sipil.
"Berdasarkan data yang diterima dari Barindo (Board of Airline Representatives Indonesia), terdapat beberapa penerbangan asing yang beroperasi dari dan ke Indonesia yang terdampak akibat perang Iran-Israel," ujarnya.
Dia mengatakan, secara umum pelaksanaan jadwal penerbangan tidak ada perubahan tetapi maskapai tersebut menyesuaikan dengan NOTAM yang diterbitkan oleh Otoritas Penerbangan setempat.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan kepulangan jamaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.
“Saya dengar hari ini sudah mulai lancar karena agak sedikit menyerong ke kiri (rute penerbangan kepulangan jamaah haji, red.),” ujar Nasaruddin usai menghadiri acara International Conference on The Transformation of Pesantren, di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa (24/6) malam.
Walaupun demikian, dia mengakui sempat ada satu penerbangan kepulangan jamaah haji yang tertunda imbas serangan Iran akibat eskalasi konflik dengan Israel tersebut. Selain itu, dia mengaku sempat mengkhawatirkan konflik Iran dengan Israel, dan eskalasinya terhadap kepulangan jamaah haji Indonesia.
“Ya, ini yang kami khawatirkan ya bahwa dengan penyerangan terhadap Doha, Qatar, itu kan agak sedikit menyerong ke kiri ya. Jadi, itu bisa sedikit agak terganggu,” katanya.