Pemerintah Prioritaskan Pembangunan Akses Jalan di Area Bencana Sumatera

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Pengendara melintasi badan jalan yang longsor di kawasan Lembah Anai, Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (10/12/2025). Polda Sumbar membuka akses khusus bagi kendaraan roda dua dan pejalan kaki hanya pada pagi pukul 06.00-08.00 WIB dan sore hari, karena masih dilakukan pengerjaan penanganan pascabanjir bandang di jalan nasional tersebut.
11/12/2025, 20.50 WIB

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pemerintah memprioritaskan pembangunan akses jalan di lokasi bencana Pulau Sumatera.

Hal ini diputuskan usai jajaran pemerintah meninjau langsung ke lokasi bencana yang parah, baik ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ditambah, saat ini Indonesia masih dalam tahap tanggap darurat bencana.

“Yang didahulukan adalah bantuan logistik agar bisa menjangkau semua. Tapi seringkali sulit menembus seluruh daerah karena transportasi tidak memungkinkan,” kata AHY usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Pascabencana Sumatera, Kamis (11/12).

AHY menjelaskan pemerintah saat ini fokus untuk menyambungkan jalur utama secara temporer. Dia menyontohkan salah satunya di Lembah Anai, yang merupakan jalur arteri menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau.

Dia mengatakan jalur temporer ini dipilih sebab perlu waktu hingga 6 bulan untuk memulihkan jalan ini secara permanen.

“Tapi tentu tidak mungkin kita menunggu selama itu, harus dilakukan perbaikan temporer sehingga bisa dilalui tapi hanya terbatas,” ujar.

Konteks terbatas ini merujuk perbaikan temporer pada salah satu lajur saja, digunakan bergantian dan hanya diperuntukkan bagi mobilitas esensial.

Di saat yang sama, AHY mengatakan pemerintah membuat perencanaan perbaikan lebih matang. Sebab menurutnya membangun kembali wilayah bencana tidak boleh asal-asalan.

Dia berharap pembangunan wilayah bencana ini menghasilkan konstruksi yang lebih kuat dan memiliki daya tahan, apalagi di area yang rentan bencana.

“Kami memohon waktu untuk membuat perencanaan yang baik dan mengerjakan secara cepat. Tapi memang butuh proses,” ucapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani