WHO Tingkatkan Status Risiko Global Virus Corona ke Level Tertinggi

Yonhap News
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan kematian pertama pasien yang terinfeksi virus corona, Kamis (20/2). Dalam sehari, terdapat 54 kasus baru sehingga total kasus infeksi di negara itu mencapai 104 kasus.
Penulis: Safrezi Fitra
29/2/2020, 12.16 WIB

Badan Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan kesiagaan level risiko penularan dan risiko dampak dari virus corona (COVID-19) untuk skala global dari tinggi menjadi sangat tinggi. Level kesiagaan ini sama dengan yang diberlakukan di negara awal munculnya virus tersebut, Tiongkok.

Mengutip Blomberg, Sabtu (29/2), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan infeksi yang menyebar dari Italia dan Iran ke negara-negara lain, telah meningkatkan kekhawatiran tentang virus ini. Apalagi, beberapa sistem kesehatan di dunia belum siap untuk menghadapi epidemi virus corona yang meluas.

(Baca: Pekerja Positif Corona, Pabrik Mobil Hyundai di Korsel Tutup Sementara)

Berdasarkan laporan situasi harian resmi WHO per Jumat (28/2), total kasus COVID-19 secara global mencapai 83.652 dengan 1.358 penambahan kasus baru. Sebanyak 331 kasus baru di antaranya terjadi di Tiongkok.

Total kasus virus corona di Tiongkok sudah mencapai 78.961 kasus dengan 2791 angka kematian. Sedangkan kasus di luar Tiongkok mencapai 4.691 kasus (1.027 kasus baru) di 51 negara dengan total 67 kematian (10 kematian baru).

(Baca: Virus Corona Sudah Tiba di Indonesia?)

Sebelumnya, Tedros memperingatkan agar setiap negara mewaspadai penyebaran virus corona. Akan menjadi kesalahan fatal bagi negara manapun untuk beranggapan tidak akan terkena virus corona. WHO mengimbau negara-negara bertindak agresif untuk mencegah wabah ini sebelum terlambat.

Setiap negara perlu mengubah strategi untuk memitigasi penyebaran virus ini di negaranya. Sekarang saatnya untuk mencoba mengelola serangan infeksi dengan lebih baik dengan penguatan rumah sakit dan memajukan upaya penelitian untuk vaksin dan perawatan.