Kekhawatiran Meningkat Seiring Lonjakan Kasus Corona di Luar Tiongkok

Yonhap News
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan kematian pertama pasien yang terinfeksi virus corona pada Kamis (20/2).
24/2/2020, 08.13 WIB

Pemerintah negara tersebut telah menutup kota yang terdampak paling parah dan melarang pertemuan publik yang banyak terjadi di utara, termasuk karnaval di Venice untuk mencegah penyebaran virus corona di Eropa.

“Saya sangat kaget dengan lonjakan kasus ini,” kata Perdana Menteri Giuseppe Conte kepada lembaga penyiaran publik milik negara RAI. Ia memperingatkan jumlah orang terinfeksi virus ini kemungkinan akan meningkat ke depan. “Kami akan melakukan apa pun yang bisa kami lakukan untuk menahan penyebaran,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Lonjakan kasus virus corona juga terjadi di Iran. Negara tersebut mengumumkan dua kasus pertamanya pada Rabu pekan lalu, dan kini jumlah orang yang terkonfirmasi terinfeksi virus tersebut telah mencapai 43 orang, dan enam orang dinyatakan meninggal. Kebanyakan infeksi ditemukan di Qom, kota suci Muslim Shi’ite.

(Baca: Wabah Corona Ganggu Operasional Pabrik Ponsel Samsung di Korea Selatan)

Merespons kondisi ini, Arab Saudi, Kuwait, Irak, Turki, dan Afganistan mengeluarkan pembatasan perjalanan ke negara tersebut. 

Secara global, sebanyak 78.973 orang terkonfirmasi terinfeksi virus corona, dengan 76.938 orang di antaranya berada di daratan Tiongkok. Total yang meninggal mencapai 2.469 orang, terbanyak di Hubei, Tiongkok yakni 2.346 orang. Sedangkan total yang dilaporkan pulih sebanyak 23.391, secara global.

Halaman: