Kendalikan Wabah Virus Corona, Tiongkok Kucurkan Anggaran Rp 2 T

ANTARA FOTO/REUTERS/Yonhap
Seorang anggota tim penyelamat berjalan melewati sebuah pengumuman tentang virus corona. Kementerian Keuangan Tiongkok menyatakan telah mengucurkan anggaran 1 miliar yuan untuk mengendalikan wabah tersebut.
Penulis: Ekarina
24/1/2020, 11.54 WIB

Virus corona tengah menjadi sorotan dunia seiring dengan penyebarannya ke sejumlah negara. Kementerian Keuangan Tiongkok menyatakan telah mengucurkan anggaran 1 miliar yuan atau sekitar Rp1,97 triliun, untuk mendukung pemerintah Provinsi Hubei dalam mengendalikan wabah virus corona. 

Untuk diketahui, Wuhan, ibu kota Propinsi Hubei ini pertama kali virus corona berasal. Di  tempat itu, kasus pertama dilaporkan pada 5 Januari 2020 dengan temuan 444 kasus. 

Hingga Kamis (23/1) malam penyebaran virus yang diduga berasal dari ular dan kelelawar itu telah menyebabkan 617 orang menderita radang paru-paru (pneumonia) berat. Sebanyak 17 orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus tersebut.  

(Baca: Cegah Virus Corona Menyebar, Tiongkok Isolasi Kota Wuhan)

Virus corona dilaporkan telah menyebar ke 25 provinsi/kota setingkat provinsi di Tiongkok dan beberapa negara lain.

Sejalan dengan mewabahnya virus tersebut, pemerintah Tiongkok akhirnya mengisolir dan menutup total akses menuju Wuhan sejak Kamis (23/1) pukul 10.00 waktu setempat.

Pintu tol dari berbagai arah menuju Wuhan, seperti Gongjialing, Xiaojunshan, Hannan, Beihu, Huashan, Baiquan, Qinglong, dan Xihu ditutup total hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Demikian halnya dengan stasiun kereta api dan bandara.

Sempat terjadi penumpukan calon penumpang kereta api cepat di Stasiun Tianjin yang hendak mudik Tahun Baru Imlek bersama keluarganya di Wuhan pada Kamis malam.

Para petugas stasiun dan pramugari kereta api cepat di Tiongkok juga telah mengenakan masker berstandar khusus untuk menghindari paparan virus mematikan tersebut.

(Baca: Virus Corona Wuhan, Berasal dari Ular dan Telah Menyebar ke 5 Negara )

"Kami yang di kampus juga tidak bisa keluar ke mana-mana," kata seorang mahasiswa asal Indonesia di salah satu kampus di Wuhan yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu saat dihubungi Antara dari Tianjin.

Di Provinsi Hubei terdapat 428 warga negara Indonesia  (WNI) yang seluruhnya berstatus mahasiswa. Sekitar 200 di antaranya tinggal di Wuhan dan kuliah di delapan kampus berbeda.

Kedutaan Besar RI di Beijing sampai saat ini belum menerima laporan mengenai adanya warga negara Indonesia yang terpapar virus tersebut.

Virus Corona di Indonesia

Pemerintah ikut merespons hebohnya kabar tentang  penyebaran virus corona. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan virus tersebut belum masuk ke Indonesia.

Meski begitu, pemerintah telah menyiapkan tindak pencegahan agar virus tersebut tidak menyebar ke dalam negeri. Moeldoko menjelaskan melalui Kementerian Kesehatan, telah memasang alat pendeteksi khusus di pintu-pintu masuk ke Indonesia, salah satunya melalui bandara.

"Ada upaya preventif dengan instrumen-instrumen tertentu untuk mendeteksi orang yang masuk ke Indonesia khususnya yang dari luar negeri," kata Moeldoko saat ditemui awak media di kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Jakarta, Kamis (23/1).

Apabila ada penumpang pesawat dari luar negeri yang terindikasi terjangkit virus corona, pihak kesehatan bandara akan segera memberikan perlakuan khusus agar virus tersebut tidak menular ke penumpang lain.

Hingga saat ini, Moeldoko mengklaim virus corona belum masuk tanah air. "Ada perlakuan kalau memang terindikasi begitu," kata dia.

Reporter: Antara