Presiden Joko Widodo dan dua ulama asal Indonesia masuk dalam daftar 50 teratas tokoh muslim paling berpengaruh di dunia versi Buku Muslim 500: 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh dengan peringkat kumulatif selama sepuluh tahun yang diterbitkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC).
Dalam daftar itu Jokowi menempati peringkat ke-16, sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di peringkat ke-20 dan Ketua Umum MUI Jawa Tengah Habib Luthfi Yahya di urutan ke-37.
Buku itu menyebut, sejumlah kebijakaan berarti berhasil ditorehkan Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur Surakarta dan Gubernur Jakarta. Hal ini yang juga kemudian membawa Jokowi masuk ke dalam jajaran tokoh muslim paling berpengaruh, di antaranya di bidang pendiidkan, transpotasi publik dan kesehatan. Dia juga menyebut Jokowi sebagai politisi yang dikenal dengan reputasi bersih jauh dari isu korupsi dan nepotisme sebagaimana yang kerap melekat pada citra politisi. (Baca: Siapa Tokoh Agama yang Paling Didengar Himbauannya oleh Masyarakat?)
Jokowi, Said Aqil dan Habib Luthfi Yahya bersanding dengan tokoh muslim besar dunia lainnya seperti Presiden Turki Recept Tayyip Erdogan yang menempati peringat pertama, Raja Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud dari Arab Saudi di peringkat ke-2 dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di peringkat ke-4.
Tak hanya dari kalangan ulama dan kepala negara, RISCC juga memasukan nama pesepak bola asal Mesir yang kini berlaga di tim Liverpool FC, Mohammed Salah (peringkat ke-46) serta aktivis perempuan asal Palestina, Ahed Tamimi (peringkat ke-49) dalam daftar tokoh muslim paling berpegaruh dunia, khususnya di daftar 50 besar.
(Baca juga: Penetrasi Awal Jokowi Membidik Pemilih Muslim dan Milenial)
Secara tahunan RISCC memilih 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia yang diseleksi berdasarkan 13 kategori, seperti dari kalangan ilmu, politik, administrasi hubungan keagamaan, pengkhotbah dan pemimpin spiritual, filantropi/dermawan, isu sosial, sains dan teknologi, seni dan budaya, pembacaan Alquran, media, selebritas dan bintang olahraga, serta bidang ekstremisme.
Dalam buku tersebut, RISCC juga menempatkan Ahed Tamimi dan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad sebagai Person of The Year 2019.