Arab Saudi Perbolehkan Salat Jumat, Ibadah Haji & Umrah Masih Ditunda

ANTARA FOTO/REUTERS/Saudi Press Agency/Handout /foc/cf
Ilustrasi, Mesjid Agung di Mekah, Arab Saudi, Selasa (19/5/2020). Kerajaan Arab Saudi akhirnya melonggarkan kebijakan terkait Covid-19 dengan mengizinkan kembali masjid menggelar ibadah salat Jumat.
27/5/2020, 07.49 WIB

Kerajaan Arab Saudi bakal mengizinkan masjid menggelar kembali ibadah salat Jumat. Hal itu sejalan dengan pelonggaran kebijakan terkait pencegahan Covid-19.

Dilansir dari Reuters, Arab Saudi mengizinkan masjid dibuka 20 menit sebelum salat Jumat dan 20 menit setelah ibadah itu selesai. Otoritas Arab Saudi menyatakan pada Senin (26/5) waktu setempat bahwa pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap, yang berpuncak pada berakhirnya jam malam, mulai 21 Juni 2020.

Namun, pembatasan tetap berlaku di kota suci Makkah. Begitu juga dengan ibadah haji dan umrah yang masih ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia menanti keputusan Arab Saudi terkait ibadah haji dan umrah hingga awal Juni 2020. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan pemerintah sebenarnya telah memberi tenggat waktu hingga 20 Mei 2020 untuk mendapat informasi dari Arab Saudi.

Namun, negara tersebut belum juga membuat keputusan terkait pelaksanaan kegiatan ibadah tersebut. "Deadline kami undur menjadi 1 Juni 2020," kata Fachrul usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (19/5).

(Baca: Jumlah WNI Positif Corona Capai 868 Orang, Terbanyak di Arab Saudi)

(Baca: Arab Saudi Rayakan Lebaran Hari Minggu)

Menurutnya, perubahan tenggat waktu tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya berkomunikasi dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz. Fachrul pun memperkirakan kepastian ibadah haji bakal diputuskan setelah kondisi membaik.

Lebih lanjut, dia menyebut, pemerintah telah menyiapkan tiga alternatif pelaksanaan haji. Pertama, jamaah haji akan diberangkatkan seluruhnya sesuai dengan kuota tahun ini.

Kedua, jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci hanya sebagian dari total kuota. Hal ini agar aturan pembatasan sosial tetap dilaksanakan saat menjalankan ibadah haji. "Yang ketiga, gagal berangkat semua," ujar dia.

Apalagi, menurut Fachrul, waktu persiapan ibadah haji pada tahun ini sangat terbatas. Sebab, pemberangkatan jamaah haji Indonesia kloter pertama rencananya dimulai pada 26 Juni 2020.

(Baca: Menag Tunggu Keputusan Arab Saudi Soal Ibadah Haji hingga Awal Juni)