Kerusuhan Pecah di AS, Trump Ancam Kerahkan Ribuan Militer

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/wsj/cf
Presiden AS Donald Trump menyebut aksi protes tersebut sebagai aksi teror dan menyatakan dirinya sebagai 'sekutu dari semua pengunjuk rasa'.
Penulis: Agustiyanti
2/6/2020, 08.40 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam untuk mengerahkan ribuan tentara militer bersenjata lengkap jika aksi demonstrasi atas kematian George Floyd yang berujung rusuh tak dapat dikendalikan. Di luar gerbang Gedung Putih, petugas polisi membubarkan aksi protes damai dengan menggunakan gas air mata dan peluru karet saat Trump masih berpidato.

"Jika sebuah kota atau negara bagian menolak untuk mengambil tindakan yang dipelukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer AS dengan cepat untuk menyelesaikan masalah," ujar Trump seperti dikutip dari CNN, Selasa (2/6).

Trum menyebut aksi protes tersebut sebagai aksi teror dan menyatakan dirinya sebagai 'sekutu dari semua pengunjuk rasa'.

Ketika dia masih berbicara, para pengunjuk rasa damai di luar gerbang Gedung Putih dibubarkan oleh polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata. Beberapa pengunjuk rasa terlihat menuangkan air ke mata mereka untuk meredakan efek dari sengatan gas.

Usai aksi pembubaran unjuk rasa tersebut, Trump kemudian berjalan melintasi taman menuju Gereja Episkopal St John, rumah ibadah yang digunakan presiden Amerika lebih dari seabad dan telah terbakar sebagian saat aksi protes Minggu malam.

"Kita merupakan negara terbesar di dunia," kata Trump di depan gereja, memegang Alkitab, dan dikelilingi oleh para pejabat AS.

(Baca: Hasil Otopsi: George Floyd Tewas akibat Sesak Napas dan Pembunuhan)

 Sebelum pidato Trump, kerumunan orang berkumpul di luar gerbang Gedung Putih menjelang jam 7 malam. Padahal, jam malam tengah diberlakukan oleh walikota Washington, termasuk lokasi di dekat gereja.

Konvoi besar kendaraan militer terlihat mengemudi melalui kompleks Gedung Putih dan menuju Pennsylvania Avenue, sebelum Trump muncul untuk berbicara.

Halaman: