6 Pekan Uji Coba, Uni Emirat Arab Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19

ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Jadallah/ wsj/dj
Ahmed Jadallah Petugas mengambil sampel uji swab pada seorang pria di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (30/3/2020). Uni Emirat Arab telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 secara darurat bagi petugas Kesehatan.
Penulis: Pingit Aria
15/9/2020, 15.15 WIB

Bagaimana Indonesia?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dirinya akan berbicara dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk meminta tambahan 20 juta dosis vaksin Covid-19 tahun ini.

Luhut mengatakan, Indonesia akan menerima 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada kuartal IV tahun ini. Namun, ia mendorong agar jumlahnya bisa mencapai 50 juta dosis dengan tambahan dari UEA.

"Saya nanti sore mau bicara sama Menteri Suhail (Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei), mau minta tambahan 20 juta lagi masuk sini," katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom secara daring yang digelar CNBC.

Sedangkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, ada komitmen impor 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada kuartal IV tahun ini. Dengan demikian, vaksinasi bisa mulai dilakukan pada awal tahun depan.

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), 
menyatakan, Indonesia akan mendapat akses antara 250 - 300 juta dosis vaksin Covid-19 hingga tahun depan.

“Pemerintah sudah melakukan uji klinis vaksin bukan hanya di Indonesia tapi juga di Tiongkok, Brazil, Bangladesh, dan Turki. Ini diharapkan selesai pada Desember (2020),” ujarnya.

Ia menjelaskan target itu akan dicapai melalui 10 sumber yakni Sinovac, G-42/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, Astra Zaneca, GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute Technology. “Harga vaksin dari GAVI/CEPI diperkirakan akan lebih rendah sekitar US$ 3 – 5, sedangkan Sinovac antara US$ 10 - 20.”

Kemudian, ada juga kandidat vaksin dari BioNTech /Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (National Institute of Allergy and Infrctious Diseases, Acturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih.

“Pengembangan vaksin kita sendiri yaitu Vaksin Merah Putih ini diharapkan masuk dalam fase ketiga di pertengahan atau kuartal III 2021,” katanya.

Halaman:
Reporter: Antara