Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III AS Melonjak 33% tapi Belum Pulih 100%
Ekonomi Amerika Serikat tumbuh dengan kecepatan tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal ketiga ditopang stimulus lebih dari US$ 3 triliun. Namun, pemulihan ekonomi AS masih jauh dari kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Departemen Perdagangan AS melaporkan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia ini mencapai 33,1% secara tahunan dan penyesuaian musiman. Namun, produksi AS tetap lebih rendah 3,5% dibandingkan kuartal terakhir 2019.
Presiden AS Donald Trump yang menghadapi sisa lima hari sebelum Pemilu, menyambut baik laporan tersebut. "Terbesar dan terbaik dalam sejarah negara kita. Senang sekali PDB besar ini keluar sebelum 3 November," ujar Trump pada Kamis (29/10), seperti dikutip dari Reuters.
Namun, penantang Trump dari Partai Demokrat Joe Biden menyoroti pemulihan yang tidak secara penuh dan percepatan pertumbuhan yang melandai. "AS berada dalam lubang yang dalam dan kegagalan Presiden Trump untuk bertindak membuat pertumbuhan kuartal III tidak cukup untuk mengeluarkan AS dari lubang itu," ujar Biden.
Rebound PDB AS pada kuartal ketiga terjadi setelah ekonomi mengalami kontraksi mencapai 31,4% secara tahunan pada kuartal kedua, terdalam sejak pemerintah mulai mencatat pada 1947. Namun jika melihat data secara kuartalan, PDB AS tumbuh 7,4% pada kuartal ketiga, berbalik arah dari kontraksi 9% pada kuartal kedua.
Pembalikan ekonomi ini baru mengembalikan sekitar dua pertiga dari kontraksi ekonomi AS mencapai 10,1% yang terjadi pada paruh pertama tahun ini. Sebagai perbankan, ekonomi AS masih terkontraksi 4% dari lubang terdalam resesi pada krisis ekonomi 2007-2009.
Ekonom yang disurvei Reuters, sebelumnya memperkirakan PDB pada Juli-September meningkat 31%. Perekonomian AS jatuh ke dalam resesi pada Februari.
Paket penyelamatan pemerintah menyelamatkan banyak bisnis dan pengangguran, meningkatkan belanja konsumen, yang dengan sendirinya berkontribusi 76,3% terhadap lonjakan PDB. Namun, pendanaan pemerintah telah habis tanpa ada kesepakatan yang terlihat untuk putaran bantuan lainnya.
"Kita belum memiliki tingkat PDB melampaui sebelum Covid-19 hingga kuartal keempat 2021 dan menutup kesenjangan produksi akan membutuhkan waktu lebih banyak,"kata Kevin Cummins, Kepala Ekonom AS di NatWest Markets di Stamford, Connecticut.
Membayangi perlambatan belanja konsumen, total pendapatan individu jatuh menjadi US$ 540,6 miliar pada kuartal ketiga setelah melonjak pada kecepatan US$ 1,45 triliun pada periode sebelumnya. Penurunan tersebut dikaitkan dengan penurunan transfer program bantuan pemerintah.
Meskipun tabungan tetap tinggi, kecepatan orang Amerika menyimpan uang tidak terlalu tinggi. Hal itu bersama dengan pemutusan hubungan kerja yang terus-menerus dan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat dapat menahan pengeluaran konsumen dalam beberapa bulan mendatang.
Pengangguran Tinggi
Sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian turun 40 ribu menjadi 751 ribu yang disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 24 Oktober. Termasuk program yang didanai pemerintah, 1,1 juta orang mencari tunjangan pengangguran pekan lalu.
Sekitar 22,7 juta orang Amerika menerima tunjangan pengangguran pada awal Oktober, meskipun banyak yang telah kehabisan hak untuk mendapatkan bantuan negara. Namun, lebih dari setengah dari 22,2 juta pekerjaan yang hilang selama pandemi telah dipulihkan.
Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi AS, tumbuh 40,7% ke tingkat tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal ketiga. Belanja konsumen didorong oleh pembelian barang seperti kendaraan bermotor, pakaian dan alas kaki.
Orang Amerika juga meningkatkan pengeluaran untuk rekreasi, perawatan kesehatan, dan makan di luar. Tetapi pengeluaran untuk layanan tetap di bawah level kuartal keempat.
Pengeluaran didorong oleh miliaran dolar dalam bentuk transfer pemerintah, termasuk subsidi pengangguran mingguan US$ 600 dan cek satu kali US$ 1.200 untuk rumah tangga. Perkiraan pertumbuhan untuk kuartal keempat berada di bawah tingkat 5%.
“Tanpa stimulus lebih lanjut, musim dingin akan sangat menyakitkan,” kata Jeff Madrick, Rekan Senior di The Century Foundation di New York.
Pergeseran belanja barang menarik impor, mengakibatkan defisit perdagangan melebar. Namun, beberapa impor berakhir di gudang. Akumulasi inventaris mengimbangi pukulan perdagangan terhadap pertumbuhan PDB.
Pandemi juga telah menghancurkan harga minyak, membebani pengeluaran untuk bangunan nonhunian seperti pengeboran sumur gas dan minyak. Pengeluaran bisnis untuk bangunan non-perumahan menyusut untuk kuartal keempat berturut-turut.
Rekor suku bunga rendah mendorong penjualan properti. Pengeluaran pemerintah turun, tertekan oleh penurunan anggaran pemerintah negara bagian dan lokal, yang terhimpit oleh virus corona.