Khasiat Vaksin Covid-19 Sinovac Bisa Diketahui Awal Desember 2020

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/AWW/dj
Seorang pria berada di laboratorium pembuat vaksin milik China Sinovac Biotech, di Beijing, China, Kamis (24/9/2020). Pemerintah Brasil memiliki cukup data untuk menganalisa khasiat vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
24/11/2020, 14.13 WIB

Brazil akhirnya memiliki cukup data infeksi dari uji klinis tahap akhir vaksin virus corona Sinovac Biotech. Dengan begitu, analisa dari khasiat vaksin hasil eksperimen perusahaan Tiongkok itu dapat diketahui pada awal Desember 2020.

Direktur Butantan Biomedical Research Institute, Dimas Covas, mengatakan ada 74 relawan yang terinfeksi Covid-19 dari hasil uji klinis sekala besar di Brasil. Jumlah tersebut sudah memenuhi ketentuan 61 kasus untuk menganalisa kemanjuran vaksin Covid-19.

Lebih lanjut, Covas menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan Brasil memiliki semua informasi untuk program vaksinasi nasional. Dengan begitu, Sekretaris Kesehatan Sao Paulo Jean Gorinchteyn berharap regulator di Brasil dapat mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac pada Januari 2021.

Sedangkan Kepala Komite Penanganan Covid-19 Sao Paulo Joao Gabbardo berharap regulator kesehatan Tiongkok mengeluarkan izin vaksin Sinovac pada bulan depan. Sehingga bisa mempercepat persetujuan penggunaan vaksin tersebut di Brasil.

Sebelumnya, Bio Farma selaku mitra Sinovac di Indonesia memproyeksi data interm uji klinis fase ketiga bisa rampung pada awal Januari 2021. Data tersebut nantinya akan diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA).

Jika data diserahkan tepat waktu BPOM bisa menerbitkan izin EUA pada akhir Januari 2021. "Apabila data-data sudah lengkap, kami berikan EUA pada minggu ketiga atau keempat Januari 2021. Tetapi clinical trial akan terus berjalan," ujar Penny dalam konferensi pers virtual pada Kamis (19/11).

Di sisi lain, Ketua Indonesia Techical Advisory Group of Immunization (ITAGI), Prof. Sri Rezeki Syaraswati Hadinegoro mengatakan vaksin penting untuk menurunkan tingkat kematian dalam jangka pendek. Terlebih lagi kasus di Indonesia terus melonjak, sedangkan negara lain sudah mulai turun.

Dengan kondisi seperti itu, vaksin menjadi alternatif untuk keluar dari pandemi. "Kita harus lihat magnitude dari pandemi, ada yang sakit, ada yang meninggal, kita harus punya vaksin," kata Sri.

Banyak dokter dan ahli memang menyatakan vaksin efektif sebagai alat mencegah penularan Covid-19. Namun, disiplin protokol kesehatan 3M tetap harus dipatuhi, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

“Bukan berarti dengan adanya vaksin, kita menggantungkan semuanya kepada vaksin. Tetap harus ada protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri," ujar dr. Twindy Rarasati yang merupakan penyintas COvid-19.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan