Senat AS Loloskan RUU Bantuan Tunai Covid-19 Rp 20 Juta per Orang

ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/rwa/cf
Presiden AS Joe Biden akan menandatangani RUU The American Rescue Plan pekan depan, sebelum 14 Maret 2021.
Penulis: Happy Fajrian
7/3/2021, 10.48 WIB

Senat Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (6/3) meloloskan rancangan undang-undang (RUU) The American Rescue Plan yang mengatur tentang bantuan Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden atau sekitar Rp 27.170 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dolar).

Dengan diloloskannya RUU ini, bantuan tunai sebesar US$ 1.400 atau sekitar Rp 20 juta per orang akan diterima warga AS mulai bulan ini, belum termasuk bantuan pengangguran sebesar US$ 300 (Rp 4,3 juta) yang dibayarkan per minggu, hingga September.

Beleid ini juga mengatur perluasan child tax selama satu tahun, paket pendanaan distribusi dan pengujian vaksin Covid-19, bantuan pembayaran sewa kepada rumah tangga yang kesulitan, dan bantuan biaya pembukaan kembali sekolah mulai taman kanak-kanak hingga sekolah kelas 12.

“Waktu saya mulai menjabat 45 hari lalu, saya berjanji kepada warga Amerika bahwa pertolongan akan segera datang. Hari ini saya bisa mengatakan bahwa kami berhasil melangkah jauh untuk menepati janji itu,” kata Presiden AS Joe Biden melalui video yang ditayangkan di akun Twitter @POTUS, Minggu (7/3).

Dewan perwakilan rakyat (house of representatives) yang dikuasai partai Demokrat, partai pengusung Biden, menargetkan RUU tersebut akan siap ditandatangani oleh presiden sebelum 14 Maret 2021 yang merupakan tenggat waktu pembaruan program bantuan pengangguran.

Senat meloloskan RUU The American Rescue Plan melalui pemungutan suara dengan hasil suara 50-49, dengan perlawanan yang kuat dari anggota partai Republik yang mempertanyakan perlunya paket belanja besar lainnya.

Paket tersebut juga mencakup bantuan gaji kepada maskapai penerbangan AS sebesar US$ 14 miliar atau sekitar Rp 200,2 triliun, putaran ketiga bantuan federal untuk sektor industri sebagai imbalan untuk tidak mencabut atau memotong tarif gaji pekerja hingga 30 September.

Sementara itu kontraktor di industri penerbangan di sana mendapatkan bantuan sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun.

Partai Republik dan sejumlah ekonom mengkritik kebijakan ini. Pasalnya kecepatan vaksinasi di AS terus meningkat. Namun partai Demokrat menyatakan RUU ini dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

“Kami akan mengakhiri wabah mengerikan ini, mulai melakukan perjalanan lagi, dan anak-anak akan sekolah lagi. Tugas kita sekarang adalah untuk menolong negara ini dari badai untuk ke masa depan yang penuh harapan,” kata Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer dari partai Demokrat, seperti dikutip CNBC International.

Para senator mengesahkan RUU tersebut melalui rekonsiliasi anggaran, sebuah proses yang tidak membutuhkan dukungan Republik kecuali setiap suara Demokrat. Para pemimpin Senat Demokrat harus menyatukan perbedaan yang ada dalam kaukus mereka agar RUU ini dapat disahkan pekan depan.

Setelah menandatangani rencana penyelamatan menjadi UU, Biden diperkirakan akan mengajukan proposal pemulhan ekonomi dan infrastrukturnya.

Namun, Schumer tidak mengesampingkan adanya RUU bantuan pandemi yang baru jika kondisi ekonomi dinilai membutuhkanya. "Jika dibutuhkan lebih banyak bantuan, kami akan membuat RUU baru lainnya," kata Schumer.