Pemerintah India mendeteksi kemunculan jenis baru virus corona yakni, varian Delta plus yang dinilai semakin mengkhawatirkan. Varian Delta plus merupakan varian baru virus corona mutasi dari varian Delta atau B1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India.
Pada Rabu (23/6), India mencatat 40 kasus varian Delta plus di tiga negara bagian, yakni Distrik Ratnagiri dan Jalgaon di Negara Bagian Maharashtra, Distrik Palakkad dan Pathanamthitta di Kerala dan Distrik Bhopal dan Shivpuri di Madhya Pradesh.
"40 kasus tersebut diidentififikasi melalui genome sequencing 45 ribu sampel di ketiga wilayah, namun sejauh ini dan tidak ada peningkatan kasus yang signifikan," demikian pernyataan yang ditulis pemerintah, dikutip dari Xinhua pada Kamis (24/6).
Pada Selasa (22/6), pemerintah federal mengirim peringatan ke Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh mengenai kasus Delta Plus yang di temukan di sana. Negara bagian terkait diminta untuk mengambil langkah darurat termasuk mencegah pertemuan dan kerumunan, serta memulai pengujian yang lebih luas, pelacakan cepat dan vaksinasi berdasarkan prioritas.
Kasus varian Delta plus dilaporkan bersamaan ketika India melaporkan penurunan jumlah kasus harian Covid-19. Saat ini, pemerintah negara bagian sedang menghapus beberapa pembatasan Covid-19.
Simak Databoks berikut:
Bagaimanapun, varian itu dianggap lebih menular. Para pakar di Maharashtra khawatir, bahwa varian baru tersebut berpotensi memicu gelombang ketiga wabah virus corona.
Dilansir dari Aljazeera, salah satu pejabat kementerian, Elizabeth Puranam mengatakan pejabat kesehatan India telah mengidentifikasi tiga karakteristik varian Delta Plus.
"Yang pertama meningkatkan transmisibilitas, yang kedua lebih mengikat reseptor sel paru-paru, dan juga ada potensi pengurangan respons antibodi," katanya.
Kementerian Kesehatan India mengatakan, varian Delta Plus juga telah ditemukan setidaknya di sembilan negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, India, Portugal, Swiss, Nepal, dan Tiongkok.