Bank Sentral AS Isyaratkan Percepat Tapering Off dan Akhiri Stimulus

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
The Fed dikabarkan membuka kemungkinan untuk mengurangi pembelian obligasi pemerintah mulai Oktober mendatang.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
4/8/2021, 09.18 WIB

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve berpeluang mempercepat tapering off atau pengetatan moneter jika data ekonomi AS dua bulan mendatang kembali menunjukkan perbaikan. The Fed berpotensi mengurangi pembelian obligasi pemerintah mulai Oktober mendatang.

Dewan Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan, langkah itu bisa dilakukan apabila laporan ketenagakerjaan pada Agustus dan September menunjukkan pertumbuhan dalam kisaran 800.000. Capaian itu mendekati level saat pra-pandemi dan memenuhi tolok ukur Fed untuk mulai mengetatkan kebijakan.

"Menurut pendapat saya, itu kemajuan yang substansial dan saya pikir Anda bisa siap untuk melakukan pengumuman pada bulan September,” kata Waller seperti dikutip dari CNBC, Senin, (2/8).

Data perubahan tenaga kerja AS  di luar sektor pertanian menunjukkan adanya penambahan tenaga kerja baru sebanyak 850.000 pada Juli. Kinerja bulan ini diperkirakan turun tipis, tetapi masih tinggi yakni mencapai 788.000 menurut perkiraan Dow Jones. Sementara Ekonomi AS telah memulihkan 15,6 juta pekerjaan sejak Mei 2020 setelah kehilangan 22,4 juta dalam dua bulan pertama pandemi tahun lalu.

Terlepas dari laju pemulihan yang cepat, The Fed telah mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar, termasuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol. Hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal pada 28 Juli lalu mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran target antara 0% dan 0,25%. Komite dalam pernyataan yang disetujui secara bulan juga optimistis ekonomi akan terus menguat.

Namun, Waller mengatakan Fed mulai mendekati jadwal yang ditetapkan untuk mulai mengurangi pedal gas. Dia mengatakan langkah pengetatan bisa lebih cepat daripada yang telah dijadwalkan Fed sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said