Selandia Baru Laporkan Kasus Covid-19 Tertinggi Sejak April 2020

ANTARA FOTO/REUTERS/Ross Giblin/Pool /hp/cf
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berdiri saat fajar di jalan Premier House dengan ayahnya Ross Ardern (ki) dan partnernya Clarke Gayford, di Wellington, Selandia Baru, Sabtu (25/4/2020). Perdana Menteri melakukan peringatan ANZAC dan meletakkan beberapa bunga yang dipetik dari kebuh dengan kartu di dalamnya. Layanan tradisional ANZAC telah dibatalkan karena pemerintah menyatakan Siaga Level 4 virus korona (COVID-19).
25/8/2021, 08.44 WIB

Lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di Selandia Baru meskipun negara tersebut sudah menerapkan penguncian wilayah atau lockdown.  Negara tersebut bahkan melaporkan adanya tambahan kasus  Covid-19 sebanyak 41 kasus pada Selasa (24/8,  atau yang tertinggi sejak April 2020.

Dilansir dari Reuters, sebagian besar kasus Corona di Selandia Baru terdeteksi di kota Auckland yang menjadi lokasi kemunculan wabah terbaru beberapa waktu terakhir. Wabah tersebut juga mengakhiri status bebas virus Corona yang disandang Selandia Baru sejak Februari. Munculnya wabah terbaru di Selandia Baru dipicu oleh varian Delta yang  pertama kali terdeteksi di Auckland, kota terbesar di negara tersebut. Wabah varian Delta dengan cepat menyebar ke ibu kota Wellington.

Dari 41 kasus baru  yang terdeteksi dalam 24 jam terakhir dan dilaporkan pada Selasa (24/8), sekitar 38 kasus baru terdeteksi di Auckland dan tiga kasus lainnya terdeteksi di Wellington.  Menurut data Kementerian Kesehatan Selandia Baru, lonjakan 41 kasus dalam sehari tersebut merupakan rekor tertinggi untuk tambahan kasus harian sejak April 2020 atau lebih dari setahun terakhir.

"Delta tidak seperti pengalaman kami sebelumnya. Seperti yang kita ketahui, varian ini sangat menular dan menyebar dengan cepat," kata Direktur Jenderal Kesehatan, Ashley Bloomfield dikutip dari Reuters, Rabu (25/8).

Sebelumnya, pada Senin (23/8), Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memutuskan untuk kembali memperpanjang lockdown nasional hingga 27 Agustus mendatang. Khusus untuk Auckland, yang merupakan episentrum varian Delta, lockdown akan diterapkan hingga setidaknya 31 Agustus.  Ardern mengatakan, lockdown diperlukan untuk mengetahui lebih banyak kepastian mengenai varian Delta yang sangat menular.  

"Pilihan teraman bagi kita semua saat ini adalah mengambil tindakan lebih lama. Jika dunia telah mengajari kita sesuatu, berhati-hatilah dengan varian Covid-19 yang ini," kata Ardern dikutip dari Sky News, Rabu (25/8).

Selandia Baru sudah menerapkan penguncian wilayah atau lockdown  level 4 sejak 17 Agustus lalu  setelah ditemukan satu kasus Covid-19 varian Delta. Ardern juga mengatakan bahwa gelombang Covid-19 akibat varian Delta saat ini belum mencapai puncaknya.

Di bawah lockdown level 4, semua orang harus tinggal di rumah dan seluruh kegiatan ekonomi dan bisnis ditutup kecuali sektor esensial seperti supermarket dan farmasi. Terakhir kali penguncian wilayah level 4 diterapkan di Selandia Baru sekitar satu tahun lalu. 

Selama ini Selandia Baru diakui sebagai negara dengan penanganan Covid-19 terbaik di dunia. Negara ini menutup semua perbatasan lebih awal, dan menerapkan karantina ketat terhadap pendatang asing yang masuk.  Mengutip World O Meter, Selandia Baru mencatat 3.096 total kasus Covid-19 dengan 26 kematian sejak awal pandemi. Sementara, baru 19,4% penduduknya yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi