WHO Pantau Mu, Varian Baru Covid-19 dari Kolombia

ANTARA FOTO/REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria/WSJ/dj
Warga menerima dosis pertama vaksin Sputnik V Rusia untuk melawan virus corona (COVID-19), di lahan parkir Lembaga Keamanan Sosial Angkatan Bersenjata, yang diubah menjadi pusat vaksinasi masal, di Karakas, Venezuela, Sabtu (5/6/2021).
Penulis: Yuliawati
1/9/2021, 17.38 WIB

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau varian baru Covid-19 bernama “Mu” yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu. WHO mengkategorikan varian Mu yang bernama ilmiah B.1.621 ke dalam varian yang mendapat perhatian atau “variant of interest (VOI)”.

WHO menilai varian Mu berpotensi memiliki resistensi terhadap vaksin, dan masih membutuhkan penelitian lebih jauh terhadap varian tersebut. Selain ditemukan di Kolombia, varian Mu terdeteksi di negara-negara Amerika Selatan dan sebagian Eropa.

“Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," bunyi keterangan dalam buletin WHO yang terbit Selasa (31/8).

WHO membedakan varian Covid-19 antara “variant of concern” dan “variant of interest”. Varian yang menjadi perhatian (VOC), seperti Delta, adalah mereka yang menunjukkan peningkatan penularan, virulensi atau perubahan penyakit klinis, dan penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan tindakan sosial.

Sedangkan varian yang menarik (VOI) adalah yang terbukti menyebabkan penularan komunitas di beberapa klaster, dan yang telah terdeteksi di banyak negara, tetapi belum tentu terbukti lebih ganas atau menular.

Dilansir dari AFP, para ahli kesehatan dunia khawatir atas munculnya mutasi virus baru dari Delta yang banyak menginfeksi negara di dunia.
Varian Delta telah masuk ke 170 negara dan berkontribusi terhadap lonjakan kasus secara global.

Virus Covid-19 selalu memiliki kemungkinan untuk bermutasi seiring penularan kasus. Oleh karena itu, para ahli mengingatkan angka penularan kasus harus ditekan agar virus tidak bermutasi mejadi varian yang lebih membahayakan.

WHO memaparkan bahwa varian Mu baru terdeteksi 0,1% kasus Covid-19 di dunia. Meski begitu, varian Mu sudah menginfeksi 39% warga Kolombia. Dengan begitu, varian Mu tidak bisa diabaikan dan sedang dalam perhatian WHO.

Selain varian Mu, baru-baru ini mendeteksi adanya varian virus corona baru yang dinamai C.1.2 di Afrika Selatan. Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan pada Senin (30/8) mengeluarkan peringatan tentang ‘garis keturunan C.1.2’ dan mengatakan bahwa varian tersebut telah terdeteksi di semua provinsi di negara itu, tapi masih pada tingkat yang relatif rendah.

Varian C.1.2 ini pertama kali dideteksi pada Mei 2021 dan kini diketahui telah menyebar ke sebagian besar provinsi Afrika Selatan dan tujuh negara lain di Afrika, Eropa, Asia, dan Oseania.

WHO belum mengkategorikan peredaran dari virus varian C.1.2. Namun, pemantauan serta studi varian sedang berlangsung dan sangat penting untuk memahami evolusi virus corona agar dapat memerangi Covid-19.

Infografik_Vaksin Covid-19 Aman dan Manjur (Katadata)
 
Penyumbang bahan: Akbar Malik



Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan