Covid-19 Varian Mu Meluas di AS, Indonesia Ambil Langkah Pencegahan

Kementerian Kesehatan
Gambar Virus Covid-19. Varian Mu semakin menyebar luas di Amerika Serikat.
8/9/2021, 10.34 WIB

Sejak ditemukan pertama kali di Kolombia pada Januari lalu, virus corona varian Mu yang bernama ilmiah B.1.621 kini sudah menyebar ke 49 negara bagian di Amerika Serikat (AS). Nebraska menjadi satu-satunya negara bagian yang tidak memiliki kasus varian Mu.

Dilansir dari Fox News, negara-negara dengan perkiraan prevalensi varian yang lebih tinggi adalah Alaska dan Hawaii. Meskipun, secara nasional varian tersebut telah terdeteksi kurang dari 1% sampel. 

Sebagai perbandingan, Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkemuka pemerintah AS, pada hari Minggu (5/9) mengatakan, varian delta terdeteksi di lebih dari 99% dari jumlah kasus. 

Varian Mu memang memiliki mutasi yang menunjukkan bahwa mereka mungkin menghindari perlindungan dari antibodi tertentu. Namun, Fauci mengatakan hingga kini varian tersebut bukan ancaman langsung.

Newsweek melaporkan, California mencatat jumlah sampel tertinggi yang mengandung varian Mu, dengan setidaknya 384 kasus, tetapi totalnya diterjemahkan menjadi 0,2% dari sampel sekuens negara bagian.

Pada 3 September lalu, pejabat kesehatan Los Angeles County mengumumkan 167 kasus varian Mu yang diidentifikasi antara Juni dan Agustus, dengan sebagian besar kasus Mu ditemukan pada bulan Juli.

LA County Public Health menjelaskan bahwa varian Mu memiliki mutasi kunci yang terkait dengan transmisibilitas yang lebih besar dan potensi untuk menghindari antibody.

Namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah varian Mu lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin dan perawatan daripada jenis Covid-19 lainnya.

 "Inilah yang membuat vaksinasi dan perlindungan berlapis sangat penting. Ini adalah tindakan yang memutus rantai penularan dan membatasi proliferasi Covid-19 yang memungkinkan virus bermutasi menjadi sesuatu yang bisa lebih berbahaya,” kata Direktur LA County Public Health, Barbara Ferrer, dikutip dari Fox News, Rabu (8/9).

Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan varian Mu ke dalam varian yang mendapat perhatian atau “variant of interest (VOI)”.

WHO membedakan varian Covid-19 antara “variant of concern” dan “variant of interest”. Varian yang menjadi perhatian (VOC), seperti Delta, adalah mereka yang menunjukkan peningkatan penularan, virulensi atau perubahan penyakit klinis, dan penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan tindakan sosial.

Sedangkan varian yang menarik (VOI) adalah yang terbukti menyebabkan penularan komunitas di beberapa klaster, dan yang telah terdeteksi di banyak negara, tetapi belum tentu terbukti lebih ganas atau menular.

Indonesia Siapkan Langkah Pencegahan
Guna mencegah masuknya varian Mu ke Indonesia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meminta jajarannya untuk melakukan konsolidasi internal dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni: Kemenlu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes, Satgas Penanganan Covid-19, Ditjen Imigrasi, dan pihak terkait lainnya.

“Sesuai arahan bapak Presiden RI Joko Widodo yang memerintahkan kepada kami untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, kami segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengantispasinya,” kata Budi dalam keterangan resminya, Selasa (7/9).

Budi mengatakan, salah satu upaya untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, yakni dengan melakukan pengendalian transportasi di simpul-simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional, yakni di bandara internasional maupun pelabuhan internasional.

“Kami segera menggelar pertemuan untuk berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Kemenlu, KKP, Satgas Penanganan Covid-19, dan Ditjen Imigrasi, untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan, dalam rangka mencegah masuknya varian baru Covid-19,” ujar dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan, serta meminta pendapat para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya varian baru Covid-19.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi