Bos Pfizer Ramal Hidup Normal Tahun Depan, tapi Rutin Vaksinasi Covid

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Ilustrasi vaksin. Dunia dapat kembali ke kehidupan normal dalam setahun, namun dibutuhkan vaksinasi Covid-19 tahunan.
Penulis: Happy Fajrian
27/9/2021, 07.45 WIB

CEO dan Chairman Pfizer Albert Bourla meyakini dunia dapat pulih dari pandemi corona dan kembali ke kehidupan normal dalam setahun. Meski demikian, nantinya akan dibutuhkan vaksinasi Covid-19 tahunan untuk mengantisipasi munculnya varian-varian baru virus corona.

“Dalam setahun saya pikir kita bisa kembali ke hidup normal,” kata Bourla dalam sebuah wawancara di stasiun televisi ABC, dikutip dari CNBC, Senin (27/9).

Meski demikian, untuk kembali ke kehidupan normal, dunia tetap harus mewaspadai munculnya varian-varian baru virus corona. Oleh karena itu vaksinasi tetap dibutuhkan. “Tapi kita akan lihat itu nanti. Saya tidak berpikir kalau kita dapat menjalani hidup kita tanpa vaksinasi,” ujarnya.

Oleh karena itu dia memprediksi untuk bisa kembali ke kehidupan normal, dunia akan membutuhkan vaksinasi Covid-19 tahunan. Pasalnya varian-varian baru virus akan terus bermunculan dan menyebar ke seluruh dunia.

“Kami akan memiliki vaksin yang akan bertahan setidaknya satu tahun. Saya pikir skenario yang paling mungkin adalah vaksinasi tahunan, tapi kami belum tahu itu secara persis, kami harus menunggu dan melihat datanya dulu,” kata dia.

Senada dengan Bourla, CEO Moderna, Stéphane Bancel, sebelumnya juga memprediksi dunia bisa kembali ke kehidupan normalnya dalam setahun. “Saya pikir setahun dari sekarang,” ujarnya kepada koran Swiss, Neue Zuercher Zeitung, seperti dikutip Reuters, Kamis (23/9).

Menurut Bancel, dunia akan kembali ke kehidupan normal seiring meningkatnya produksi vaksin dan sehingga semakin banyak orang yang divaksinasi. Bahkan peningkatan vaksinasi memungkinan orang mendapatkan suntikan vaksin penguat atau booster.

“Jika kita lihat ekspansi kapasitas produksi selama enam bulan terakhir, dosis vaksin yang dibutuhkan akan tersedia pada pertengahan tahun depan. Jadi semua orang di planet ini bisa divaksinasi. Booster juga memungkinkan jika diperlukan,” kata dia.

Selain itu seiring waktu vaksinasi juga akan tersedia untuk bayi. Dengan meningkatnya vaksinasi, mereka yang tidak mendapatkan vaksinasi juga akan terlindungi secara natural.

“Varian Delta sangat menular. Dengan begini, kita akan berakhir dengan kondisi di mana Covid-19 akan seperti flu biasa. Anda bisa vaksinasi agar bisa melalui musim dingin, atau tidak dan berisiko sakit dan dirawat di rumah sakit,” kata Bancel.

Namun dia berharap pemerintah di dunia bisa segera menyetujui suntikan penguat bagi orang yang sudah divaksinasi, karena pasien berisiko yang divaksinasi pada musim gugur dipastikan membutuhkan itu.

Suntikan booster akan menggunakan setengah dosis dari suntikan pertama dan kedua. Ini artinya suntikan penguat tidak membutuhkan pasokan yang besar.

“Volume vaksin menjadi kendala utama (booster). Dengan hanya setengah dosis yang dibutuhkan, kita akan memiliki 3 miliar dosis tersedia untuk itu pada tahun depan,” kata Bancel. "Komposisi suntikan booster tetap sama dengan aslinya untuk tahun ini karena Moderna belum sempat mengubahnya."

"Kami saat ini sedang menguji varian yang dioptimalkan Delta dalam uji klinis. Mereka akan menjadi dasar untuk vaksinasi booster untuk tahun 2022. Kami juga mencoba Delta plus Beta, mutasi berikutnya yang diyakini para ilmuwan kemungkinan besar terjadi,” ujarnya.

Moderna dapat menggunakan lini produksi yang ada untuk varian baru seperti untuk vaksin Covid-19 asli, dengan harga vaksinasi yang akan tetap sama.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan