Gejala Berbeda Varian Omicron Berdasarkan Status dan Jenis Vaksin

ANTARA FOTO/REUTERS/Thilo Schmuelgen/File Photo/rwa/sa.
Seorang karyawan pasar Natal di sebelah Katedral Cologne memeriksa status aturan 2G pengunjung, saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut di Cologne, Jerman, Rabu (1/12/2021).
Penulis: Happy Fajrian
2/1/2022, 18.25 WIB

Mereka juga lemah dan lelah serta menderita sesak napas dan batuk. Tetapi kondisi mereka tidak mengancam jiwa. Di sisi lain, orang yang tak divaksin termasuk berada dalam kondisi yang paling parah bila terkena Omicron.

Spencer mengatakan sebagian besar pasien yang dirawatnya tidak divaksinasi. Pasien yang termasuk dalam kategori ini mengalami sesak napas, kadar oksigen mereka juga turun, sehingga membutuhkan oksigen untuk bernapas secara teratur.

Dia menambahkan kondisi ini selaras dengan data lokal dan nasional yang menunjukkan populasi tidak divaksinasi memiliki risiko tertinggi menderita Covid-19 parah, membutuhkan rawat inap dan meninggal karena virus corona.

Berdasarkan Data GISAID per 28 Desember 2021, virus Covid-19 varian Omicron sudah ditemukan di 89 negara di dunia.& Britania Raya memiliki kasus terbanyak, yaitu 40.326 kasus atau 61% dari total 66.073 kasus di dunia. Amerika Serikat berada di peringkat kedua dengan jumlah kasus sebanyak 12.570. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Antara