WHO: Terlalu Cepat Memperlakukan Omicron Seperti Flu

ANTARA FOTO/Fauzan/nym.
Ilustrasi. Kementerian Kesehatan memperkirakan puncak kasus varian Omicron di Indonesia terjadi pada Februari 2022.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
12/1/2022, 09.46 WIB

 Eropa mendeteksi lebih dari 7 juta kasus baru yang dilaporkan pada minggu pertama 2022. Direktur WHO Eropa Hans Kluge mengatakan, jumlah itu mencapai lebih dari dua kali lipat selama periode dua minggu.

"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan memperkirakan lebih dari 50% populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 minggu ke depan," kata Kluge, merujuk pada pusat penelitian di University of Washington.

Kluge mencatat, 50 dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah telah mendeteksi varian Omicron. Di Indonesia, gelombang kasus Covid-19 varian Omicron tinggal menunggu waktu seiring terjadinya penularan atau transmisi lokal.

Kementerian Kesehatan memperkirakan puncak kasus varian Omicron di Indonesia terjadi pada bulan depan. "Prediksinya pada minggu pertama dan kedua Februari," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Katadata.co.id, Selasa (11/1).

Kemenkes memperkirakan kasus Covid-19 bisa lebih rendah dari kisaran 20 ribu-25 ribu kasus per hari. Di sisi lain, masih ada potensi kasus harian mencapai 50 ribu kasus per hari.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika