Pemerintah menyiapkan langkah kontijensi untuk menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina menyusul serangan Rusia ke negara tersebut. Termasuk didalamnya adalah menyiapkan evakuasi jika kondisi semakin memburuk.
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan jumkah WNI yang tinggal di Rusia sebanyak 138 orang, di mana sebagian besar berada di ibu kota Ukraina, Kiev.
Terdapat juga 11 WNI yang tinggal di Ukraina bagian timur. Sebagian besar WNI yang berada di Ukraina bekerja di sektor manufaktur dan hospitality.
"Kami mendapat informasi WNI masih dalam kondisi aman, mereka tenang. Sesuai rencana kontigensi WNI kita diminta berkumpul ke KBRI Kiev," tutur Judha, dalam media briefing, Kamis (24/2).
Judha juga menambahkan KBRI di Kiev telah bekerja sama dengan beberapa perwakilan Indonesia di wilayah terdekat untuk menyusun rencana perlindungan WNI, termasuk dengan KBRI Warsawa di Polandia, Moskow di Rusia, dan Bukares di Rumania
"Kita sudah mampu menjalin komunikasi dengan mereka, minta mereka mendekat, berkumpul ke KBRI Kiev. Yang kesulitan (mendekat) diminta menghubungi nomor hotline," tutur Judha.
Dia menambahkan langkah kontijensi akan terbagi ke dalam beberapa tingkat situasi darurat seperti Siaga I, Siaga II, dan Siaga III. Kesiagaan didasarkan pada perkembangan kondisi di sana.
" Bila tidak memungkinan ada titik-titik yang ditetapkan sebagai titik kumpul baru kemudian menyiapka Jika mereka tidak bisa ke Kiev, kita minta mereka stay dulu di Odessa lalu kita mencari jalur proses aman yang baik," imbuhnya.
Ukraina melaporkan pasukan Rusia telah mendarat di Kota Odessa yang berada di bagian selatan selatan negara tersebut.
"Masing-masing status sudah ada langkah yang disiapkan. Ketika sudah ada ucapan terbuka (perang) kita minta WNI berkumpul selanjutnya kita menyiapkan langkah evakuasi lebih lanjut untuk mengamankan mereka," ujar Judha.