CEO Tesla Elon Musk memiliki "perasaan yang sangat buruk" tentang kondisi ekonomi sehingga perlu memangkas sekitar 10% pekerja perusahaan pembuat mobil listrik tersebut. Pesan ini dikirimkan Musk melalui email kepada para eksekutif Tesla.
Mengutip Reuters, pesan yang dikirim pada Kamis (2/6) ini muncul dua hari setelah miliarder tersebut meminta karyawannya untuk kembali bekerja di kantor atau mengundurkan diri.
Menurut data SEC, Tesla mempekerjakan hampir 100.000 orang di perusahaan dan anak perusahaannya pada akhir 2021. Perusahaan tidak segera bersedia untuk memberikan tanggapan terkait kabar ini.
Saham Tesla turun hampir 3% dalam perdagangan premarket AS pada hari Jumat dan sahamnya yang terdaftar di Frankfurt turun 3,6% setelah laporan Reuters. Nasdaq berjangka AS berubah negatif dan diperdagangkan 0,6% lebih rendah.
Musk telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir tentang risiko resesi, tetapi emailnya yang memerintahkan pembekuan perekrutan dan pemotongan staf adalah pesan paling berdampak. Sejauh ini, permintaan untuk mobil Tesla dan kendaraan listrik lainnya tetap kuat dan banyak indikator tradisional yang menunjukkan penurunan permintaan, termasuk peningkatan inventaris dealer dan insentif di Amerika Serikat, belum terwujud.
Di sisi lain, Tesla kini telah berjuang untuk memulai kembali produksi di pabriknya di Shanghai setelah penguncian Covid-19 memaksa penghentian produksi di pabrik.
“Perasaan buruk Musk dirasakan oleh banyak orang. Tapi kita tidak berbicara tentang resesi global. Kami memperkirakan terjadi pelandaian ekonomi global menjelang akhir tahun. AS akan melandai, sementara China dan Eropa tidak akan pulih,” kata Carsten Brzeski, kepala penelitian ekonomi makro global di bank Belanda ING.
Pandangan muram Musk menggemakan komentar baru-baru ini dari para eksekutif termasuk CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon dan Presiden Goldman Sachs John Waldron. “Sebuah badai ada di luar sana di jalan menuju kita," kata Dimon pekan ini.
Inflasi di Amerika Serikat berada pada level tertinggi 40 tahun dan telah menyebabkan lonjakan biaya hidup bagi orang Amerika. The Federal Reserve kini sedanf menghadapi tugas yang sulit untuk meredam permintaan yang cukup untuk mengekang inflasi dengan tidak menyebabkan resesi.
Orang terkaya di dunia menurut Forbes ini tidak merinci alasan di balik “perasaannya yang sangat buruk" tentang prospek ekonomi dalam email singkat yang dilihat oleh Reuters.
Sejumlah analis telah memangkas target harga saham Tesla baru-baru ini, memperkirakan pengiriman lebih lambat karena penguncian Cina dan kehilangan produksi di pabriknya di Shanghai, pusat yang memasok kendaraan listrik ke Cina dan untuk ekspor.
Cina menyumbang lebih dari sepertiga dari pengiriman global Tesla pada tahun 2021.
Analis Wedbush Securities Daniel Ives mengatakan dalam sebuah tweet bahwa tampaknya Musk dan Tesla berusaha untuk menjadi yang terdepan dari jalur pengiriman yang lebih lambat tahun ini dan mempertahankan margin menjelang perlambatan ekonomi.
Sebelum peringatan Musk, Tesla memiliki sekitar 5.000 lowongan pekerjaan di LinkedIn dari penjualan di Tokyo dan insinyur di gigafactory Berlin yang baru hingga ilmuwan pembelajaran mendalam di Palo Alto. Tesla telah menjadwalkan acara perekrutan online untuk Shanghai pada 9 Juni di saluran WeChat-nya.
Musk baru-baru ini juga memaksa karyawan untuk bekerja dari kantor. Permintaan Musk agar staf kembali ke kantor telah menghadapi penolakan di Jerman.
"Semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu, Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri,” kata Musk dalam emailnya pada Selasa.
Musk telah beberapa kali menyinggung risiko resesi ekonomi komentar baru-baru ini. Berbicara dari jarak jauh pada sebuah konferensi pada pertengahan Mei di Miami Beach, Musk berkata dunia mungkin berada dalam resesi dan resesi akan menjadi semakin memburuk.
“Masa sulit mungkin akan terjedi selama 12 hingga 18 bulan, biasanya jumlah waktu yang diperlukan untuk koreksi terjadi,” kata Musk
Pada akhir Mei, ketika ditanya oleh pengguna Twitter apakah ekonomi mendekati resesi, Musk mengiyakannya.
“Tapi ini sebenarnya hal yang baik. Sudah terlalu lama menghujani orang bodoh. Beberapa kebangkrutan perlu terjadi,” ujarnya.
Musk juga terlibat pada hari Kamis dalam pertengkaran Twitter dengan miliarder teknologi Australia dan salah satu pendiri Atlassian Plc Scott Farquhar, yang mencemooh arahan kembali ke kantor sebagai seperti sesuatu yang keluar dari tahun 1950-an.
“Resesi melayani fungsi pembersihan ekonomi yang vital", kata Musk dalam unggahannya di Twitter sebagai tanggapan atas tweet oleh Farquhar yang mendorong karyawan Tesla untuk melihat ke dalam posisi kerja jarak jauh.
Jason Stomel, pendiri agensi bakat teknologi Cadre mengatakan tentang arahan kembali bekerja sebagai PHK terselubung.
“Saya pikir ada potensi bahwa ini hanya PHK terselubung, yang berarti mereka dapat menyingkirkan orang-orang dengan gesekan, atau tanpa harus benar-benar melakukan PHK,” kata dia.
Ia mengatakan, Musk kemungkinan tahu berapa persentase pekerja yang tidak akan kembali. Ini tentu akan lebih murah karena tidak memerlukan pesangon.