Inflasi Inggris Masih Menanjak Capai 9,1% Akibat Lonjakan Harga Pangan

ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/WSJ/cf
Indeks harga konsumen Inggris, termasuk biaya perumahan pemilik penghuni berada di kisaran 7,9% secara tahunan pada Mei, naik dari 7,8% di April.
Penulis: Agustiyanti
22/6/2022, 14.33 WIB

Harga makanan dan energi yang terus melonjak di Inggris memperdalam krisis biaya hidup di negara tersebut. Inflasi Inggris pada Mei 2022 menembus 9,1% secara tahunan, menandai inflasi tertinggi sejak 1989. 

Harga konsumen naik 0,7% secara bulanan pada Mei, sedikit di atas ekspektasi sebesar 0,6% tetapi jauh di bawah kenaikan bulanan 2,5% pada April. Ini menunjukkan bahwa inflasi agak melambat.

Kantor Statistik Nasional Inggris pada Rabu (22/6) mengatakan bahwa perkiraannya menunjukkan, inflasi akan bertahan lebih tinggi seperti yang terjadi pada tahun 1982. Pada tahun tersebut, inflasi sempat mencapai 11% pada Januari dan turun menjadi 6,5% pada Desember,

Kontribusi kenaikan inflasi terbesar di Inggris pada bulan lalu berasal dari perumahan dan jasa rumah tangga, terutama listrik, gas dan bahan bakar lainnya, serta transportasi takni bahan bakar motor dan mobil.

Indeks Harga Konsumen, termasuk biaya perumahan pemilik penghuni berada di kisaran 7,9% secara tahunan pada Mei, naik dari 7,8% di April.

“Kenaikan harga makanan dan minuman nonalkohol, dibandingkan dengan penurunan tahun lalu, menghasilkan kontribusi kenaikan terbesar terhadap perubahan tingkat inflasi 12 bulan CPIH dan CPI antara April dan Mei 202,” kata ONS dalam laporannya.

Halaman: