Kantor Presiden Ukraina membantah kabar yang menyebutkan bahwa Presiden Volodymyr Zelenskyy telah menitipkan pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui Presiden Joko Widodo. Menurut Kantor Presiden Ukraina, Zelenskyy akan berbicara kepada Putin secara terbuka dalam pidato hariannya jika ada yang ingin disampaikan.
Sekretaris Pers Kantor Presiden Ukraina Serhii Nikiforov mengatakan, pembicaraan antara Zelensky dan Jokowi dalam pertemuan pekan lalu hanya membahas isu terkait pangan.
“Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara presiden Indonesia dan Ukraina di Kyiv,” ujar Nikiforov mengutip kantor berita lokal ukraina, Ukrainka Pravda, Senin (4/7).
Ia mengatakan, Rusia memikul tanggung jawab penuh terkait gangguan ekspor Ukraina ke Indonesia, serta ke bagian lain dunia. Rusia, menurut dia, juga bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa terjadi kecuali pelabuhan Ukraina segera diblokir.
“Inilah yang dibahas secara detail oleh Volodymyr Zelenskyy dengan Presiden Jokowi. Pesan apa pun, jika presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya,” kata dia.
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan siap menjadi juru damai antara Rusia dan Ukraina. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers usai bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin di Istana Kremlin, Kamis (30/6) waktu setempat.
Sehari sebelumnya, Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky , Kyiv. “Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers seperti dikutip dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Jumat (1/7).
Jokowi mengatakan, meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, tetapi menurut dia, penyelesaian damai merupakan hal penting untuk terus dikedepankan, termasuk pula membuka ruang-ruang dialog.
Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk bertemu kedua pemimpin negara tersebut, setelah invasi militer terjadi sejak Februari 2022. Sebelum bertemu pemimpin Rusia dan Ukraina, Jokowi menghadiri rangkaian pertemuan dengan para pemimpin dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni lalu.