Mantan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendapat sorotan karena secara diam-diam memegang lima peran dalam kementerian selama masa pemerintahannya. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengungkapkan hal itu kepada publik.
Albanese menyebut tindakan Morrison sebagai "penghancuran demokrasi kami yang belum pernah terjadi sebelumnya". Skandal ini membuat publik menuntut Morrison mengundurkan diri sebagai anggota parlemen.
Albanese mengatakan mendapatkan informasi soal skandal itu dari Departemen Perdana Menteri dan Kabinet. Saat menjabat, Morrison sekaligus menjadi menteri di bidang kesehatan, keuangan, perbendaharaan, urusan dalam negeri dan sumber daya selama dua tahun.
"Ini sengaja merusak checks and balances yang sangat penting dan esensial bagi demokrasi kita", kata Albanese dikutip dari BBC, Selasa (16/8).
Albanese mengatakan apa yang dilakukan Morrison itu sesuatu yang luar biasa karena disembunyikan dari para pemilih Australia. Dia akan meminta nasihat hukum atas tindakan Morrison dari Jaksa Agung Australia.
Beberapa menteri di bawah pemerintahan Morrison tak menyadari soal portofolio tambahan itu. Menteri keuangan saat itu Mathias Cormann, menyatakan tidak menyadari berbagi pekerjaan dengan Morrison.
Mantan menteri dalam negeri Karen Andrews mengatakan hal yang sama dan meminta Morrison untuk mengundurkan diri sebagai anggota parlemen. "Untuk seorang perdana menteri berperilaku dengan cara ini merusak segala sesuatu yang secara konstitusional harus diperjuangkan oleh pemerintah federal," katanya kepada news.com.au.
Morrison mengakui kebenaran tudingan tersebut dan menjelaskan tindakannya itu di media sosial. Dia mengatakan memilih itu karena untuk memastikan pemerintah dapat terus beroperasi jika para menteri tidak mampu karena Covid-19.
"Risiko para menteri menjadi lumpuh, sakit, dirawat di rumah sakit, tidak mampu melakukan pekerjaan mereka pada jam kritis atau bahkan kematian sangat nyata," katanya.
Dia mengakui bahwa menunjuk dirinya untuk portofolio tambahan dan mengatakan dia lupa melakukannya. "Ada banyak hal yang terjadi," katanya.
Namun, dia juga mengatakan dengan portoflio tambahannya itu membuatnya dapat memblokir proyek gas yang kontroversial. "Saya percaya saya membuat keputusan yang tepat untuk kepentingan nasional."