Kasus Covid-19 Melandai, Cina Longgarkan Lockdown di Shenzhen

ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmeth
Seorang bayi duduk di kereta bayi di depan replika miniatur menara Eiffel di taman bermain "Window of the World" di Shenzhen, provinsi Guangdong, China, Minggu (8/9/2019). Foto diambil tanggal 8 September 2019.
6/9/2022, 11.57 WIB

Sebelumnya, sebanyak 17,7 juta penduduk Shenzen harus berada di rumah sejak akhir Agustus untuk menjalankan tes Covid-19 sebanyak dua putaran. Sementara, layanan bus dan kereta bawah tanah dihentikan.

Sebagai informasi, Cina tetap membatasi aktivitas secara ketat untuk menekan penularan virus corona. Kebijakan ini diterapkan ketika sebagian besar negara telah melonggarkan pembatasan untuk beradaptasi dengan virus.

Sebelumnya, Cina mengunci 21 juta penduduk Kota Chengdu di Provinsi Sichuan, bagian barat negara tersebut. Chengdu melaporkan 157 infeksi menular di dalam negeri pada Rabu (31/8).

Chengdu pun menjadi kota terbesar di Cina yang dikunci setelah Shanghai. Meski demikian, lockdown di Cina semakin mengaburkan prospek ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika