WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata

ANTARA FOTOrwa.
Ilustrasi. Pandemi Covid-19 hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 6 juta orang.
Penulis: Agustiyanti
17/9/2022, 15.45 WIB

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut, kondisi dunia tidak pernah sebaik saat ini untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus  menyebut akhir dari pandemi Covid-19 sudah di depan mata. 

"Kami belum sampai di sana. Tetapi akhirnya sudah di depan mata," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan pada konferensi pers virtual.

Itu adalah penilaian paling optimis dari badan PBB itu sejak mengumumkan keadaan darurat internasional pada Januari 2022. WHO mengkonfirmsi Covid-19 sebagai pandemi tiga bulan kemudian.

Virus yang muncul di Cina pada akhir 2019 telah menewaskan hampir 6,5 juta orang dan menginfeksi 606 juta orang. Pandemi Covid-19 juga mengguncang ekonomi global dan membanjiri sistem perawatan kesehatan.

Peluncuran vaksin dan terapi bagi pasien Covid-19 telah membantu membendung kematian dan rawat inap.  Adapun varian Omicron yang muncul akhir tahun lalu menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah. WHO melaporkan, kematian akibat Covid-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020.

Tedros mendesak negara-negara untuk menjaga kewaspadaan dan menyamakan pandemi dengan perlombaan maraton.

"Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai hasil dari semua kerja keras kita," ujarnya.

Negara-negara perlu mencermati kebijakan mereka dan memperkuat upaya penanganan Covid-19 dan virus di masa depan. Dia juga mendesak negara-negara untuk memvaksinasi 100% dari kelompok berisiko tinggi mereka dan terus menguji virus.

WHO mengatakan, negara-negara perlu menjaga pasokan peralatan medis dan petugas kesehatan yang memadai.

"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," kata ahli epidemiologi senior WHO Maria Van Kerkhove.

Dengan lebih dari 1 juta kematian tahun ini, menurut dia, pandemi tetap menjadi keadaan darurat secara global dan di sebagian besar negara.

"Gelombang musim panas Covid-19, didorong oleh Omicron BA.4 dan BA.5, menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir karena virus terus beredar di Eropa dan sekitarnya," kata juru bicara Komisi Eropa.

Juru Bicara WHO mengatakan bahwa pertemuan para ahli WHO berikutnya untuk memutuskan apakah pandemi masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional akan diadakan pada Oktober.