Zelenskiy: Rusia Gempur Posisi Garis Depan Ukraina dengan Artileri

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/nym.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat menyampaikan pandangan secara daring saat Working Session 3 KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Penulis: Agustiyanti
21/11/2022, 06.25 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut pasukan Rusia menggempur posisi garis depan Ukraina dengan tembakan artileri. Ia menyebut hampir 400 serangan digulirkan di wilayah timur hanya pada Minggu (20/11) saja. 

Rusia menarik pasukannya dari kota selatan Kherson bulan ini dan memindahkan beberapa dari mereka untuk memperkuat posisi di wilayah timur Donetsk dan Luhansk, kawasan industri yang dikenal sebagai Donbas.

“Pertempuran paling sengit, seperti sebelumnya, terjadi di wilayah Donetsk. Meskipun serangan hari ini lebih sedikit karena cuaca yang memburuk, jumlah tembakan Rusia tetap sangat tinggi,” kata Zelenskiy dalam pidato di sebuah video yang diunggah, seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/11).

Ia mengatakan, tentara Ukraina kami perlahan bergerak maju sambil berperang di wilayah Luhansk. "Hingga ssekarang, ada hampir 400 serangan artileri di timur sejak awal hari," katanya. 

Zelenskiy juga mengatakan pasukan di selatan secara konsisten dan sangat diperhitungkan menghancurkan potensi "penjajah". Namun, ia tidak memberikan perincian.

Wakil Kepala Pemerintahan Ukraina Kyrylo Tymoshenko mengatakan pada Minggu (20/11) malam bahwa pasukan Rusia menembaki sebuah bangunan tempat tinggal di wilayah Kherson, di Ukraina selatan. "Mungkin ada orang di bawah reruntuhan. Layanan darurat sedang bekerja di tempat kejadian," kata Tymoshenko di aplikasi perpesanan Telegram.

Ibu kota wilayah yang baru saja direbut kembali, yakni kota Kherson tak juga hidup. Kota saat ini masih belum kembali tersentuh listrik, air ledeng, atau pemanas.

Kyiv mengatakan pada hari Sabtu bahwa sekitar 60 tentara Rusia tewas dalam serangan artileri jarak jauh di selatan, kedua kalinya dalam empat hari Ukraina mengklaim telah menimbulkan korban besar dalam satu insiden.