Tim nasional Jerman gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia meski memenangi laga terakhir Grup E melawan Kosta Rika dengan skor 4-2 pada Jumat dini hari ini (2/12). Ini merupakan kedua kalinya Tim Panser tersebut gagal lolos 16 besar Piala Dunia secara beruntun.
Striker tim nasional Jerman Thomas Mueller mengatakan bahwa tersingkirnya negaranya dari fase grup Piala Dunia untuk kedua kalinya secara beruntun adalah "benar-benar bencana."
"Ini sangat pahit bagi kami karena hasil ini seharusnya cukup. "Ini adalah perasaan ketidakberdayaan," ujar Mueller dikutip AFP, Jumat (2/12).
Jerman mengalahkan Kosta Rika dengan skor 4-2 pada laga terakhir Grup E. Namun di sisi lain, Spanyol secara mengejutkan kalah 1-2 di tangan Jepang. Hal ini membuat Jerman menduduki posisi tiga Grup E di bawah Spanyol yang sama-sama mengantongi empat poin. Spanyol unggul selisi gol dari Jerman, setelah sebelumnya membantai Kosta Rika 7-0.
Mimpi buruk di tengah pertandingan
Selesai laga dengan Kosta Rika di Stadion Al Bay, Jerman mendapati dirinya pada peringkat tiga klasemen.
Gol Jerman diciptakan oleh Serge Gnabry pada menit ke-10, Kai Havertz pada menit 73 dan 85, serta dan Niclas Fullkrug dalam menit ke-89, sedangkan dua gol Kosta Rika dibuat oleh Yeltsin Tejeda pada menit 58 dan Juan Pablo Vargas pada menit 70, demikian catatan FIFA.
Jerman, yang memasang empat pemain serang, langsung bermain agresif dan menekan lini pertahanan Kosta Rika sejak sepak mula.
Beberapa kali kiper Keylor Navas dipaksa melakukan penyelamatan sebelum Jerman membuka keunggulan pada menit ke-10 ketika sundulan Serge Gnabry usai menerima umpan silang dari David Raum, menggetarkan gawang Kosta Rika.
Mengobrak-abrik pertahanan lawan, Gnabry nyaris menggandakan keunggulan Jerman pada menit ke-40 namun tembakannya dari dalam kotak masih melebar tipis dari mistar.
Saat Jerman terlalu nyaman menyerang dengan 11 kali percobaan yang empat di antaranya mengarah ke gawang, Kosta Rika mendapat satu-satunya peluang pada paruh pertama ketika dua bek Jerman gagal mengamankan bola serangan balik dan membuka jalan bagi Keysher Fuller.
Penyelamatan gemilang Manuel Neuer menggagalkan upaya tim Amerika Tengah itu dalam membuat gol penyeimbang tiga menit jelang turun minum.
Sepuluh menit memasuki paruh kedua, penonton di Stadion Al Bayt dibuat terpana dengan tampilan klasemen di layar ketika dalam pertandingan lain Grup E, Jepang memimpin perolehan poin saat unggul 2-1 atas Spanyol, menempatkan Jerman ke peringkat tiga dan Kosta Rika di dasar klasemen.
Tak lama berselang, skuad Hansi Flick menemui mimpi buruknya menyusul gol kejutan dari Kosta Rika.
Kosta Rika mewujudkan hal dianggap mustahil ketika mereka membalikkan keadaan dengan mencetak gol kedua lewat tendangan bebas yang disambut eksekusi cemerlang Juan Pablo Vargas pada menit ke-70.
Selebrasi Kosta Rika berlangsung singkat karena tiga menit berselang, Havertz memberikan kontribusinya setelah menerima assist dari Fullkrug dan berhadapan satu lawan satu dengan Navas di kotak sebelum mencungkil bola melewati sang kiper untuk menyamakan kedudukan bagi Jerman.
Jerman mendapatkan peluang emas untuk kembali unggul, namun lagi-lagi Navas menjadi penghalang mereka dengan melakukan penyelamatan gemilang terhadap tembakan Fullkrug dari depan gawang setelah menerima umpan silang.
Keputusan Flick memasukkan Havertz terbukti tepat karena striker Chelsea itu menjadi pahlawan untuk mengubah keadaan setelah menerima umpan silang Gnabry dari sisi kanan yang ia sambar dengan mudah ke gawang Navas untuk membawa Jerman kembali unggul dengan skor 3-2 lima menit jelang bubaran.
Jerman semakin menjadi-jadi dan pada menit 90 Fullkrug mencetak gol keempat bagi tim Panser, meski sempat ditinjau olah VAR karena terindikasi offside.
Tambahan waktu 10 menit seakan sia-sia karena di pertandingan lain, Jepang telah menyegel kemenangan 2-1 atas Spanyol. Itu berarti Jerman harus berkemas begitu pula Kosta Rika, yang menghuni dasar klasemen menyusul satu kemenangan dan dua kekalahan di Qatar.