Legenda Sepakbola Pele Dirawat di Ruang Paliatif Akibat Kanker

MAURO PIMENTEL / AFP - Antara
Dalam foto pada 15 Januari 2018, pesepakbola legendaris Brasil Pele, menggunakan kerangka berjalan saat menyapa pendukung di acara pembukaan Kejuaraan Sepak Bola Carioca 2018.
3/12/2022, 21.33 WIB

Legenda sepak bola Brasil Pele mendapatkan perawatan paliatif setelah upaya kemoterapi yang dilakukan terhadapnya berhenti memberikan hasil yang diharapkan. Pria yang memiliki nama asli Edson Arantes do Nascimento ini kini tengah berjuang melawan kanker usus besar.

Menyitir laporan Reuters yang mengutip surat kabar Folha de S.Paulo pada Sabtu ini (3/12), Pele yang berusia 82 tahun, dirawat di rumah sakit sejak Selasa (29/11) untuk mengevaluasi kembali pengobatan kankernya. Tetapi berdasarkan laporan medis, ia didiagnosis memiliki infeksi saluran pernapasan.

Folha de S.Paulo juga melaporkan bahwa kemoterapi terhadapnya telah ditangguhkan, dan Pele berada di bawah perawatan paliatif, untuk menjalani perawatan untuk gejala nyeri dan sesak napas. 

Perkembangan terbaru ini cukup mengejutkan, terutama karena berdasarkan laporan sebelumnya, ikon yang dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa ini, sudah berada dalam kondisi stabil dan menunjukkan perbaikan secara umum.

"Setelah evaluasi medis, pasien dibawa ke ruang umum, tanpa perlu dirawat ke unit perawatan semi-intensif," bunyi pernyataan Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo, seperti dikutip Reuters, Rabu (30/11).

Mengetahui kondisi terbaru Pele, sejumlah pesepakbola dunia pun memanjatkan doa untuk kesembuhannya, salah satu di antaranya adalah penyerang asal Prancis, Kylian Mbappe, yang kini tengah membela negaranya di Piala Dunia Qatar 2022.

"Berdoa untuk sang Raja," tulis Mbappe dalam akun Twitter, Sabtu (3/12).

 Mbappe tak sendirian, pemain Brasil lainnya Rodrigo Goes juga menyampaikan doa serupa dalam akun Twitter miliknya.

Apa itu Perawatan Paliatif?

Untuk diketahui, berdasarkan situs resmi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, perawatan paliatif adalah pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka, saat menghadapi masalah dengan penyakit yang mengancam jiwa.

Tindakan ini mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang benar dan pengobatan rasa sakit dan masalah lain, baik fisik, psikososial atau spiritual.

Perawatan paliatif menggunakan pendekatan tim untuk mendukung pasien dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini termasuk menangani kebutuhan praktis dan memberikan konseling duka cita.

Perawatan paliatif diperlukan untuk berbagai macam penyakit. Mayoritas orang dewasa yang membutuhkan perawatan paliatif memiliki penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular (38,5%), kanker (34%), penyakit pernapasan kronis (10,3%), AIDS (5,7%) dan diabetes (4,6%).

Akan tetapi, banyak kondisi penyakit lain yang mungkin memerlukan perawatan paliatif, seperti gagal ginjal, penyakit hati kronis, multiple sclerosis, Parkinson, rheumatoid arthritis, penyakit saraf, demensia, anomali kongenital, hingga tuberkulosis yang resistan terhadap obat.