Joe Biden Bersikeras Tak Mau Hemat Anggaran meski AS Terancam Bangkrut

ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cf
Kevin Lamarque Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan pidato tentang upaya pemerintahannya untuk melakukan pencegahan dan diplomasi sebagai respon terhadap meningkatnya militer Rusia di perbatasan Ukraina, dari Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Jumat (18/2/2022).
Penulis: Happy Fajrian
3/5/2023, 07.31 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memanggil empat pimpinan kongres untuk bertemu pada Selasa (9/5) mendatang untuk membahas potensi gagal bayar utang pemerintah AS.

Namun Gedung Putih mengungkapkan bahwa pada pertemuan pekan depan Biden tidak akan bernegosiasi mengenai plafon utang untuk menghindarkan Amerika dari risiko kebangkrutan. Biden akan membahas terkait anggaran dan belanja pemerintahannya.

“Dia tidak akan bernegosiasi tentang plafon utang, tetapi presiden bersedia melakukan pembicaraan terpisah tentang pengeluaran mereka, apa yang ingin mereka lakukan dengan anggaran,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/5).

“Batas utang dinaikkan tiga kali di bawah mantan Presiden Republik Donald Trump tanpa masalah,” tambahnya. Partai Republik menyetujui kenaikan plafon utang sebesar US$ 31,4 triliun namun dengan syarat pemerintah AS harus berhemat kencang selama sepuluh tahun ke depan.

Biden pada hari Senin memanggil empat pemimpin Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, dua rekan Demokrat dan dua Republik, ke Gedung Putih minggu depan, setelah Departemen Keuangan AS memperingatkan pemerintah akan kehabisan uang tunai untuk membayar tagihannya paling cepat 1 Juni.

Gedung Putih dan Biden sebelumnya telah meminta Partai Republik untuk menaikkan plafon utang bersih dan menawarkan untuk membahas pengeluaran setelah menghindari risiko gagal bayar.

Posisi Biden untuk membahas pengeluaran mencerminkan pergeseran halus dalam posisi Gedung Putih untuk berdiskusi bahkan ketika risiko gagal bayar membayangi.

Halaman: