Kerusuhan di Prancis, Massa Protes Polisi Tembak Remaja Hingga Tewas

ANTARA FOTO/REUTERS/Sarah Meyssonnier/WSJ/sad.
Ilustrasi. Aksi polisi menembak remaja hingga tewas memicu kerusuhan di Prancis.
Penulis: Agustiyanti
28/6/2023, 12.46 WIB

Bentrokan pecah antara pengunjuk rasa dan polisi menyusul kemarahan publik atas penembakan yang menewaskan seorang remaja berusia 17 tahun di Nanterre, pinggiran Paris, Prancis. Pemuda yang ditembak tersebut diduga tak mematuhi perintah polisi yang meminta untuk menghentikan mobilnya.

Jaksa penuntut mengatakan, remaja itu sedang mengendarai mobil sewaan di pinggiran barat Paris pada Selasa pagi ketika polisi menghentikannya karena melanggar beberapa peraturan lalu lintas. 

Sebuah video yang beredar di media sosial, yang telah diautentikasi oleh kantor berita Prancis AFP, menunjukkan bagaimana dua petugas polisi berusaha menghentikan kendaraan remaja tersebut. Salah satu petugas menodongkan senjatanya ke pengemudi melalui jendela dan menembak dari jarak dekat ketika pemuda tersebut terlihat terus mengemudi. Mobil itu kemudian bergerak beberapa puluh meter sebelum menabrak.

Remaja tersebut sempat mendapatkan pertolongan darurat di tempat kejadian tetapi meninggal tak lama kemydian. 

Penduduk setempat mengadakan protes di luar markas polisi. Ketegangan meningkat pada Selasa malam antara polisi dan demonstran.  Menurut video yang disiarkan di media lokal, para demonstran menyalakan api, membakar mobil, menghancurkan halte bus dan melemparkan petasan ke arah polisi yang membalas dengan gas air mata dan granat dispersi.

Petugas berwenang mengatakan, sembilan orang ditangkap dalam konfrontasi tersebut, kata pihak berwenang.

Kantor media lokal menampilkan cuplikan video yang dibagikan di media sosial tentang pemuda yang bentrok dengan polisi hingga larut malam. Mereka juga menampilkan potongan video yang tampaknya menunjukkan protes juga di jantung kota Paris – terletak sekitar 11 km (hampir 7 mil) dari pinggiran kota yang bergolak.

Kantor kejaksaan Nanterre menyatakan, petugas yang diduga menembak pengemudi telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan. 

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan kepada parlemen bahwa dua petugas polisi yang terlibat sedang diinterogasi dan mengakui bahwa gambar yang diposting di media sosial sangat mengejutkan.

Dalam sebuah pernyataan, para pengacara remaja yang menjadi korban penembakan menolak pernyataan yang dilaporkan oleh polisi bahwa nyawa petugas dalam bahaya karena pengemudi mengancam akan menabrak mereka.

Yassine Bouzrou, seorang pengacara keluarga tersebut, mengatakan kepada media lokal bahwa semua pihak harus menunggu hasil penyelidikan. Namun, menurut dia, gambar-gambar itu  dengan jelas menunjukkan seorang polisi membunuh seorang pemuda dengan darah dingin.

"Ini jauh dari segala jenis pembelaan yang sah," katanya, menambahkan bahwa keluarga tersebut telah mengajukan pengaduan yang menuduh polisi berbohong dengan mengklaim mobil tersebut mencoba menabrak petugas.