Joe Biden Ajak Kim Jong Un Gelar Pertemuan Bahas Denuklirisasi
Presiden Amerika Serikat Joe Biden siap bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tanpa prasyarat untuk membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea. Meski begitu Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan masih menunggu respons dari Korea Utara.
"Mereka (Korut) belum menanggapi secara positif tawaran itu, tapi tawaran itu masih dirundingkan. Kami bersedia untuk duduk dan bernegosiasi tanpa prasyarat," kata Kirby dalam wawancara dengan Kyodo News seperti dikutip Sabtu (19/8).
Pernyataan tersebut disampaikan Kirby sehari sebelum Biden ditetapkan menjadi tuan rumah pertemuan puncak trilateral dengan para pemimpin Jepang dan Korea Selatan yang akan membahas berbagai isu. Salah satu isu yang dibahas adalah perkembangan pesat kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara.
Tidak seperti pendahulunya Donald Trump, yang bertemu langsung dengan Kim tiga kali, pemerintahan Biden tidak pernah melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Korea Utara. Selama ini ia hanya melibatkan para pejabatnya untuk membahas denuklirisasi.
Kirby tidak menyebutkan kapan tawaran pertemuan dengan Kim itu dibuat. Dia hanya mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang meningkatkan upayanya untuk menjangkau Korea Utara. Terkait kurangnya tanggapan Pyongyang terhadap pemerintahan Biden, Kirby mengatakan bahwa Biden tidak terlalu memusingkan itu.
"Kami harus memastikan bahwa kami siap dalam segala hal untuk mempertahankan keamanan nasional kami, dan kepentingan sekutu kami Korea dan Jepang," kata Kirby.
Sebelumnya, Badan Intelijen Korea Selatan telah mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua. Seorang sumber dari parlemen Korea Selatan mengatakan rudal berkemungkinan diluncurkan bertepatan dengan KTT AS-Jepang-Korsel.
"Mungkin ada semacam tindakan provokatif, tetapi kami tidak tahu seperti apa. Lagipula tidak ada gunanya bagi kami untuk terlalu mengkhawatirkan hal itu," ujar Kirby.
Dalam pertemuan Biden dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Camp David di Maryland. Pejabat senior yang terlibat dalam KTT mengatakan ketiganya akan menyepakati untuk meningkatkan kemampuan pencegahan mereka dalam menanggapi agresi Korea Utara serta kekuatan militer China yang meningkat.