Bos Wagner Prigozhin Dikabarkan Tewas Usai Kecelakaan Pesawat

ANTARA FOTO/REUTERS/FBI/Handout /aww/cf
Amerika Serikat mengumumkan pada Kamis (3/3/2022), mereka memberlakukan sanksi terhadap oligarki Rusia, termasuk Yevgeniy Prigozhin (terlihat di poster FBI), seperti menargetkan orang super kaya Rusia dan lainnya yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin, lebih lanjut meningkatkan tekanan keuangan atas invasi Rusia ke Ukraina.
24/8/2023, 07.42 WIB

Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas usai jet pribadi yang ditumpanginya jatuh di dekat Moskow. Nama Prigozhin dan Komandan Wagner, Dmitry Utkin termasuk dalam 10 orang penumpang jet Embraer yang jatuh pada Rabu (23/8).

Dikutip dari The Guardian, pesawat jet tersebut jatuh di wilayah Tver saat terbang dari Moskow menuju kampung halaman Prigozhin yakni St Petersburg. Dalam sebuah video, tampak jet tersebut mengepulkan asap sebelum menghantam tanah.

Sejumlah kantor berita Rusia, termasuk Baza yang dekat dengan aparat penegak hukum negara tersebut mengatakan tujuh penumpang termasuk Prigozhin tewas. Namun otoritas setempat merevisi jumlah korban menjadi 10 orang.

“Mereka mengonfirmasikan fakta kematian Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin.” kata pemimpin wilayah Ukraina yakni Zaporozhie yang tengah diduduki Rusia, Vladimir Rogov.

Belum jelas penyebab kecelakaan tersebut. Namun peristiwa ini terjadi dua bulan setelah Prigozhin dan Wagner memberontak kepada Rusia usai tak mendapatkan pasokan logistik dalam perang di Ukraina.

Kabar tersebut mendapatkan respons cepat dari Amerika Serikat. Presiden AS Joe Biden mengaku belum mendapatkan informasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

"Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi, namun saya tidak terkejut," katanya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin yang sebelumnya tengah menghadiri peringatan Pertempuran Kursk juga terlihat langsung kembali ke Kremlin. Namun ia belum memberikan pernyataan.

Yevgeny Prigozhin sebelumnya membawa Wagner merebut kota Rostov-on-Don di selatan Rusia pada Sabtu (24/6). Pasukan bayaran tersebut lalu terus bergerak ke utara menuju Moskow.

Pemberontakan dilakukan karena ia kesal dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu yang dianggap lemah dalam Perang Ukraina. Prigozhin menegaskan bahwa dia menginginkan pengunduran diri keduanya.

Putin sempat melabeli kelompok ini dengan sebutan pengkhianat. Belakangan, konflik antara Putin dan Prigozhin ditengahi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang memutuskan memindahkan Wagner ke Belarusia.