Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai membahas program makan siang gratis untuk anak sekolah dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 26 Februari 2024. Makan siang gratis merupakan program digaungkan oleh pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Kami membahas tentang program-program prioritas Pak Prabowo, termasuk di dalamnya adalah makan siang tahap awal,” kata Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai rapat tersebut di Kompleks Kepresidenan (26/2).
Dia mengatakan secara umum program-program prioritas Prabowo-Gibran itu sudah akan diakomodir. Ini masih pembahasan awal yang nantinya akan berlanjut pada pembahasan teknis dan anggaran (APBN) dalam rapat-rapat kabinet berikutnya. Sehingga, tahun depan program tersebut bisa langsung berjalan.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan program yang diusung oleh Prabowo-Gibran ini harus dikaji secara seksama, termasuk potensi defisit yang dapat terjadi terhadap APBN 2025.
Sebenarnya program makan siang gratis untuk siswa sekolah sudah banyak diterapkan di sejumlah negara. Program ini bertujuan untuk mendukung gizi sekaligus menjaga konsentrasi anak ketika belajar di sekolah. Makanya, menu yang disajikan pun harus bisa memenuhi kebutuhan gizi anak.
Program ini dinilai telah terbukti berhasil. Sejumlah negara maju melaporkan banyak peningkatan dari segi gizi dan sumber daya manusia. Berikut daftar negara dunia yang sudah menerapkan program makan siang gratis untuk anak sekolah:
Daftar Negara yang memberikan Makan Siang Gratis untuk Anak Sekolah
Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan salah satu negara pertama yang menerapkan makan siang gratis bagi anak sekolah. Sebelum dijalankan pemerintah, program makan siang gratis di sekolah telah digagas oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) pada akhir abad 19. Women's Educational and Industrial Union dan the Starr Center Association awalnya menerapkan program ini di dua kota, yakni Philadelphia dan Boston.
Program ini dilaporkan terbukti berdampak positif pada pertumbuhan anak dan mengajarkan anak kebiasaan makan yang sehat dan bijak. Seiring dengan mulai diterapkan wajib belajar, Pemerintah AS pun menjalankan dan meluaskan program ini ke wilayah lain, melalui kebijakan National School Lunch Act pada 1946, saat era pemerintahan Presiden Harry Truman. Pada tahun pertama penerapannya, program ini sudah menjangkau sebanyak 7,1 juta anak sekolah.
Menu makan siang anak sekolah di AS menyajikan aneka makanan yang beragam setiap harinya dan yang pasti disukai anak-anak sekolah pada umumnya. Pemberian menu makanan ini tetap memperhatikan gizi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan anak.
Korea Selatan
Korea Selatan sudah menerapkan program makan siang sejak 1953. Program ini kemudian disahkan dalam Undang-Undang Makanan Sekolah pada tahun 1981. Pemerintah Korea Selatan mewajibkan setiap sekolah menyediakan makan siang bagi para siswa dengan makanan yang bergizi.
Cina
Cina tidak memberikan program makan siang gratis bagi semua anak sekolah. Pemerintah Cina hanya memberikan program ini untuk siswa sekolah di wilayah termiskin. Skema ini dilakukan agar tidak banyak anggaran yang keluar dan memudahkan pengawasan.
Brasil
Program makanan gratis untuk akan sekolah di Brasil sudah ada sejak tahun 1940-an. Program ini awalnya hanya diberikan untuk anak-anak dari keluarga miskin, kemudian diperluas menjadi untuk seluruh siswa sekolah mulai 2009.
Program yang telah menjangkau sekitar 40 juta anak ini melibatkan sekitar 8.000 ahli gizi untuk merancang menu makanan dan terbukti mampu meningkatkan gizi anak dan membantu mengatasi obesitas di Brasil. Program makan siang gratis ini juga mewajibkan 30 persen makanan yang disajikan berasal dari peternakan keluarga lokal di sekitar sekolah.
India
India mulai menerapkan program makan siang gratis sejak 1995. Program ini dibuat untuk mengurangi kasus kelaparan anak, meningkatkan partisipasi sekolah dan kehadiran siswa di sekolah. India menganggarkan sekitar US$2,8 miliar atau setara Rp43,83 triliun tiap tahun untuk program makan siang gratis di sekolah ini.
Inggris
Pemerintah Inggris memberikan program makan siang gratis kepada semua siswa selama 3 tahun pertama sekolah. Tahun berikutnya negara hanya membiayai 20 persen siswa untuk makan siang di sekolah.
Uni Eropa
Finlandia merupakan negara Eropa pertama yang menerapkan program makan siang gratis untuk anak-anak, tepatnya pada 1948. Sebenarnya program makan siang gratis di Finlandia sudah dimulai pada 1943, tapi bukan dari pemerintahnya. Program makanan gratis ini semula berasal dari sumbangan para petani yang iba melihat anak-anak membawa makanan dari rumahnya.
Pada 2021, Komisi Eropa (European Commission) menggagas kebijakan European Child Guarantee untuk negara anggotanya. Kebijakan ini ditujukan untuk memberi jaminan berupa akses pendidikan gratis, kesehatan gratis, perawatan anak usia dini gratis, nutrisi sehat, dan tempat tinggal yang memadai.
Meski begitu, tidak semua negara anggota Uni Eropa (UE) menerapkan makan siang gratis. Denmark dan Belanda tidak ikut serta melakukan program ini. Kini, sudah 25 negara dari total 27 negara anggota UE yang menerapkan program makan siang gratis untuk anak-anak.
Senior Researcher Luxembourg Institute of Socio-Economic Research (LISER) Anne-Catherine Guio pada 2023, menerbitkan hasil risetnya yang memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk program makan siang gratis di sekolah dari 25 negara Uni Eropa, sebagai berikut:
1. Belgia 241,94 juta euro atau Rp4,08 triliun
2. Bulgaria 59,73 juta euro atau Rp1 triliun
3. Ceko 34,22 juta euro atau Rp577,31 miliar
4. Denmark 78,24 juta euro atau Rp1,31 triliun
5. Estonia 1,89 juta euro atau Rp32 miliar
6. Irlandia 120,46 juta euro atau Rp2,03 triliun
7. Yunani 204,78 juta euro atau Rp3,45 triliun
8. Spanyol 501,93 juta euro atau Rp8,46 triliun
9. Prancis 1,59 miliar euro atau Rp26,89 triliun
10. Kroasia 36,60 juta euro atau Rp617,44 miliar
11. Italia 1,74 miliar euro atau Rp29,49 triliun
12. Siprus 10,48 juta euro atau Rp176,79 miliar
13. Latvia 3,65 juta euro atau Rp61,56 miliar
14. Lithuania 15,04 juta euro atau Rp253,70 miliar
15. Luksemburg 7,24 juta euro atau Rp122,13 miliar
16. Hungaria 9,64 juta euro atau Rp162,59 miliar
17. Malta 7,50 juta euro atau Rp126,54 miliar
18. Austria 183,93 juta euro atau Rp3,10 triliun
19. Polandia 172,39 juta euro atau Rp2,90 triliun
20. Portugal 5,93 juta euro atau Rp100,11 miliar
21. Rumania 359,10 juta euro atau Rp6,05 triliun
22. Slovenia 2,01 juta euro atau Rp33,99 miliar
23. Slowakia 33,66 juta euro atau Rp567,72 miliar
24. Finlandia 5,92 juta euro atau Rp99,82 miliar
25. Swedia 21,99 juta euro atau Rp370,88 miliar
Perkiraan anggaran makan siang gratis di negara-negara Eropa ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan program yang dikampanyekan Prabowo-Gibran. Wakil Ketua Dewan Pembina Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan program makan siang gratis Prabowo-Gibran memerlukan anggaran Rp400 triliun per tahun.