Swedia secara resmi bergabung dengan pakta keamanan North Atlantic Treaty Organization (NATO), pada Kamis (7/3). Invasi Rusia ke Ukraina mendorong Swedia untuk memikirkan kembali kebijakan pertahanannya dan meninggalkan posisi netralitas yang telah lama dipegangnya.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson secara resmi menyerahkan dokumen-dokumen aksesi kepada Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) di Washington, DC. Ini merupakan langkah terakhir dari proses berbulan-bulan untuk mendapatkan persetujuan dari semua anggota agar negaranya dapat menjadi anggota ke-32 aliansi tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menerima dokumen-dokumen tersebut. Blinken menyebut dokumen-dokumen tersebut merupakan hasil dari "diplomasi yang tak kenal lelah selama hampir dua tahun" dari para anggota NATO. Dokumen-dokumen tersebut dimasukkan ke dalam lemari besi di Departemen Luar Negeri AS, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan perjanjian untuk NATO.
Bergabungnya Swedia dengan NATO hampir tidak terbayangkan lebih dari dua tahun yang lalu. Negara ini tetap netral dalam kedua Perang Dunia. Namun ketika pasukan Rusia mulai berbaris menuju Kyiv pada Februari 2022, Swedia - dan negara tetangganya di Nordik, Finlandia - menjadi waspada terhadap ancaman yang dapat ditimbulkan Moskow terhadap negara-negara di sekitarnya yang berada di luar aliansi.
Finlandia - yang berbagi perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia - secara resmi bergabung dengan NATO pada April 2023. Bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO merupakan pukulan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berusaha membendung pertumbuhan aliansi tersebut.
"Jika Anda melangkah mundur dan memikirkan posisi kita tiga tahun lalu, semua ini tidak pernah diperkirakan sebelumnya - dan pada kenyataannya, tidak ada yang dapat diprediksi," kata Blinken seperti dikutip CNN, pada Jumat (8/3).
Blinken mencatat kebijakan Swedia untuk tetap netral telah berjalan selama 200 tahun, yang dimulai sejak Perang Napoleon dan kurangnya keinginan penduduk Swedia untuk bergabung dengan aliansi sebelum invasi Rusia terhadap Ukraina. "Kemudian, semuanya berubah," katanya.
Presiden AS Joe Biden memuji aksesi Swedia yang membuat blok ini lebih bersatu, bertekad, dan dinamis dibandingkan dengan sebelumnya. Keanggotaan Swedia ini akan mampu membela kebebasan dan demokrasi untuk generasi yang akan datang.
Biden mengatakan hal ini hanya beberapa jam sebelum menyampaikan pidato kenegaraannya. Dalam pidato tersebut, Biden akan menarik perbedaan yang tajam antara pendiriannya terhadap isu-isu demokrasi dan aliansi utama seperti NATO dengan pendahulunya, Donald Trump. Kristersson akan menjadi tamu Ibu Negara dalam pidato tersebut.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga menyambut baik berita tersebut, dan menggambarkannya sebagai momen bersejarah. "Seperti Finlandia, Swedia memiliki nilai dan prinsip yang sama dengan kami dan mereka juga memiliki komitmen yang sama dengan kami terhadap keamanan internasional dalam menghadapi ancaman Rusia dan perang biadab mereka di Ukraina," kata Sunak. Menurutnya keanggotaan Swedia dan Finlandia akan membuat NATO lebih kuat dan seluruh Euro-Atlantik lebih aman.
Ukraina Menyambut Bergabungnya Swedia ke dalam NATO
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa masuknya Swedia merupakan kemenangan bagi semua orang. Ia menyebut negara itu sebagai sekutu yang kuat dan negara yang dapat dipercaya.
"Ukraina selalu mendukung Swedia dalam mengejar keanggotaan NATO, dan saya berterima kasih kepada Swedia atas dukungannya kepada negara kami - akan ada hari di mana Swedia juga dapat mengucapkan selamat kepada Ukraina karena telah bergabung dengan aliansi ini. Bersama-sama, kita selalu lebih kuat," kata Zelensky.
Kristersson berterima kasih kepada para sekutunya karena telah menyambut Swedia ke dalam blok tersebut.
"Kami akan berjuang untuk persatuan, solidaritas dan berbagi beban, dan akan sepenuhnya mematuhi nilai-nilai Perjanjian Washington: kebebasan, demokrasi, kebebasan individu dan supremasi hukum. Lebih kuat bersama," kata Kristersson dalam sebuah pernyataan.
Keanggotaan Finlandia
Sementara itu, Finlandia menjadi anggota ke-31 NATO tanpa hambatan besar. Upaya Swedia untuk bergabung dengan blok ini selama berbulan-bulan dihalangi oleh Turki dan Hongaria, yang memiliki hubungan persahabatan dengan Moskow dan menunda ratifikasi aksesi Stockholm.
Parlemen Turki pada Januari lalu memberikan suara untuk menyetujui tawaran Swedia. Hal ini terjadi setelah ketegangan antara kedua negara berlangsung selama berbulan-bulan, terutama dipicu oleh serentetan protes pembakaran Al-Quran di Swedia yang membuat anggota parlemen Turki marah.
Namun, Hongaria membuat Swedia menunggu lebih lama lagi. Perdana Menteri Viktor Orban menolak untuk memberikan lampu hijau atas tawaran tersebut dalam beberapa kesempatan. Parlemen Hongaria akhirnya menyetujui aksesi Swedia bulan lalu.
KTT tahunan NATO berikutnya akan diselenggarakan pada Juli mendatang di Washington, DC, AS. KTT ini akan menandai ulang tahun ke-75 aliansi ini.