Ledakan di Lebanon Tewaskan 9 Orang dan Ribuan Terluka, Didalangi oleh Israel

Screenshot Youtube TRT World
Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.800 orang lainnya terluka dalam insiden ledakan pager di Lebanon, pada Selasa (17/9).
Penulis: Hari Widowati
18/9/2024, 10.02 WIB

Sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.800 lainnya terluka dalam sebuah serangan yang menargetkan pager yang dipegang oleh anggota kelompok militan Hizbullah Lebanon, pada Selasa (17/9). Media pemerintah Iran menyebut Duta Besar Iran untuk Beirut adalah salah satu dari mereka yang terluka.

Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan ini dan bersumpah akan melakukan pembalasan. Sementara itu, para pejabat Lebanon mendesak warga yang memiliki pager untuk membuangnya.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tidak akan berkomentar. Namun, dalam pernyataan pertamanya sejak ledakan tersebut, IDF mengatakan tidak ada perubahan dalam sarannya kepada warga sipil.

Serangan-serangan tersebut telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Kementerian Kesehatan Lebanon meminta para petugas kesehatan untuk melapor ke tempat kerja mereka mengingat banyaknya korban luka yang dipindahkan ke rumah sakit.

Para pejabat juga meminta masyarakat untuk mendonorkan darah untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan. Kru ambulans yang berbasis di Lebanon utara dikerahkan ke Beirut. Sekolah-sekolah di Lebanon akan ditutup pada hari Rabu (18/9).

Melansir CNN, ledakan dilaporkan terjadi di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, di kota Ali Al-Nahri dan Riyaq di lembah Beqaa tengah Lebanon, dan di Sidon dan Tyre di Lebanon selatan.

Pager yang meledak itu masih baru dan telah dibeli oleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir, kata sumber keamanan Lebanon kepada CNN. Sumber tersebut tidak memberikan informasi mengenai tanggal pasti kapan pager tersebut dibeli atau modelnya.

Operasi IDF dan Mossad

CNN melaporkan bahwa Israel berada di balik serangan yang menyebabkan ribuan pager milik anggota Hizbullah meledak secara serentak di Lebanon, pada Selasa (17/9).

Operasi yang menyebabkan ribuan orang terluka di seluruh Lebanon ini merupakan hasil dari operasi gabungan antara badan intelijen Israel, Mossad, dan militer Israel (IDF).

Menurut laporan New York Times, Israel menempatkan bahan peledak dalam sejumlah pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon dan ditujukan untuk Hizbullah. New York Times mengutip pejabat Amerika dan pejabat lainnya yang diberi penjelasan tentang operasi tersebut.

Bagaimana Ledakan Itu Terjadi?

Laporan New York Times menyebut bahan peledak ditanam di samping baterai di setiap pager, dan sebuah saklar tertanam untuk meledakkannya dari jarak jauh. Alat-alat tersebut meledak secara bersamaan setelah menerima pesan pada Selasa (17/9) sore, menewaskan sedikitnya 9 orang dan melukai lebih dari 2.800 orang. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sekitar 170 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Hizbullah dan pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Namun, hingga saat ini Israel belum berkomentar.