Badai Helene yang Menerjang Amerika, Terdahsyat Kedua dalam 55 tahun

ANTARA/foto-Anadolu
Badai Helene telah menjadi badai terdahsyat kedua yang melanda Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari setengah abad terakhir.
Penulis: Yuliawati
2/10/2024, 17.42 WIB

Badai Helene menjadi badai terdahsyat kedua yang melanda Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari setengah abad terakhir. Berdasarkan laporan Fox News, jumlah korban tewas melebihi 160 orang.

Fox menyebut kedahsyatan Badai Helene hanya kalah dari Katrina pada 2005. Badai Helena mencapai wilayah Amerika pada Kamis (26/9) malam, kemudian melemah menjadi badai tropis pada Jumat (27/9).

Ratusan orang dilaporkan masih hilang karena kurangnya pasokan listrik dan komunikasi. Kekurangan bahan bakar menyebabkan antrean panjang di pompa bensin di North Carolina.

Presiden AS Joe Biden dijadwalkan akan mengunjungi North Carolina dan South Carolina pada Rabu (2/10) untuk meninjau kerusakan akibat Badai Helene. Biden telah mengeluarkan deklarasi darurat untuk Florida, Georgia, Alabama, North Carolina, South Carolina, dan Tennessee.

Negara bagian North Carolina mengalami dampak terburuk dari bencana tersebut.
"Ini adalah tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memerlukan respons serupa" kata Gubernur North Carolina Roy Cooper dalam konferensi pers.

Akibat badai tersebut, rumah-rumah hancur, gedung rusak, dan mobil-mobil terbalik. "Kabel listrik terlihat seperti spageti. Sulit menggambarkan kekacauan itu. Rasanya benar-benar seperti adegan pasca-apokaliptik," katanya Walikota Asheville Esther Manheimer dalam konferensi pers.

Upaya pencarian dan penyelamatan terus terhambat oleh banjir yang menutup akses ratusan jalan dan menghalangi kru darurat untuk menuju ke daerah yang hancur di mana banyak orang terjebak di atap rumah mereka selama berhari-hari.

Badai Helene mencapai daratan di Pantai Teluk Florida pada Kamis malam dan menciptakan jalur kehancuran sepanjang 1.046 kilometer hingga ke negara bagian pesisir Atlantik di Carolina.

Lebih dari 1,6 juta orang tidak mendapatkan listrik sementara petugas bekerja sepanjang waktu untuk memperbaiki jaringan listrik. Para pejabat mengatakan kemungkinan diperlukan waktu beberapa minggu untuk memulihkan jaringan tersebut.

Karena banyaknya daerah yang masih terputus dari jangkauan kru penyelamat di darat karena banjir, beberapa operasi darurat kini tengah dilakukan untuk mengirimkan makanan, air, dan perlengkapan medis melalui udara kepada penduduk yang terdampar di lingkungan tempat tinggal mereka.

Setidaknya 600 orang dilaporkan hilang di North Carolina, tetapi jaringan telekomunikasi yang terputus berperan besar sehingga keluarga tidak dapat menghubungi orang yang mereka cintai.

Petugas darurat telah mengaktifkan roaming bencana pada semua penyedia layanan seluler dengan harapan dapat menghubungi kembali mereka yang hilang.

Pemerintah federal telah mengerahkan lebih dari 3.500 personel darurat untuk membantu upaya pemulihan dan 1.250 petugas pencarian dan penyelamatan lainnya akan dikirim ke wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Reporter: Antara