Suku Bunga Belum Turun, Donald Trump Ancam Copot Bos The Fed

ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
Penulis: Saugi Riyandi
21/4/2025, 14.34 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melayangkan kritik pedasnya Gubernur Federal Reserve Jerome Powell usai The Fed tidak menurunkan suku bunganya sesegera mungkin. Bahkan, Trump menilai Jerome Powell tengah bermain politik dari keputusan The Fed tersebut.

Menurut Trump, Powell tak memahami tugasnya sebagai pemimpin bank sentral dan menegaskan suku bunga seharusnya sudah turun sejak lama. DIa juga menyebut pidato Jerome Powell tentang ekonomi adalah kekacauan total.

"The Fed benar-benar berutang kepada rakyat Amerika untuk menurunkan suku bunga. Itulah satu-satunya hal yang baik baginya," kata Trump dikutip Reuters, Senin (21/4/2025)

Trump selama ini dikenal vokal mendesak The Fed agar segera memangkas suku bunga acuan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Ketegangan antara Trump dan Powell kian meningkat, terlebih setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyatakan, tim Presiden tengah mengkaji kemungkinan pemberhentian Powell dari jabatannya.

"Saya tidak senang dengannya. Jika saya ingin dia keluar dari sana, percayalah, dia akan segera keluar," kata Trump.

Menurut undang-undang, Ketua The Fed tak bisa dipecat sembarangan dan memiliki masa jabatan hingga Mei 2026. Lebih lanjut, Trump makin geram setelah Powell menyampaikan bahwa kebijakan tarif yang diusung Trump berpotensi memicu inflasi dan menyulitkan The Fed mencapai target ganda, yakni stabilitas harga dan tingkat pengangguran yang rendah.

Powell menekankan The Fed perlu waktu dan kejelasan sebelum mengambil langkah kebijakan selanjutnya. Saat ini, suku bunga belum juga turun. The Fed masih mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen, dan diprediksi tidak akan berubah dalam pertemuan kebijakan bulan depan.

Trump memang telah membahas pemecatan Powell secara pribadi selama berbulan-bulan dan membicarakannya dengan mantan Gubernur Fed Kevin Warsh, termasuk kemungkinan untuk kemudian memilih Warsh sebagai pengganti Powell. Warsh sendiri telah menyarankan agar tidak mencoba memecat Powell dengan alasan bahwa Trump harus membiarkan ketua Fed.

Powell mengaku bahwa tidak berencana mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan Mei tahun depan. Namun, pernyataan tersebut kembali mengobarkan isu yang diharapkan para investor telah diselesaikan dengan Powell yang akan menjalani masa jabatan empat tahun yang berakhir pada bulan Mei 2026 dan Trump akan memilih penggantinya sementara itu. Transisi semacam itu akan menghindari pertikaian yang dapat merusak kredibilitas Fed yang tetap penting bagi pasar global.

Berdasarkan sumber gedung putih, Menteri Keuangan Scott Bessent telah memperingatkan agar tidak mencoba memecat Powell. Karena menurutnya, akan berisiko dapat mengganggu stabilitas pasar keuangan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.