Studi: Warga Asia Pasifik Andalkan Sains untuk Tata Kembali Kehidupan

3M
Penulis: Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
7/7/2021, 11.37 WIB

29% masyarakat di APAC tidak yakin atau tidak percaya bahwa bahwa apresiasi kita terhadap sains ini tidak akan berlanjut. Meskipun angka ini lebih rendah dari rata-rata masyarakat global yakni 41%, tetap angka ini merupakan angka yang mengkhawatirkan. Kepercayaan dan apresiasi terhadap sains adalah kunci untuk memerangi misinformasi seputar COVID-19 dan vaksin yang beredar. Tentunya ini akan memiliki implikasi serius pada seberapa cepat kita akan dapat menemukan solusi dari pandemi ini. Oleh karena itu, dukungan pada sains perlu dilanjutkan.

Disinilah perusahaan dan petinggi bisnis lainnya memainkan peran mereka untuk mengajak orang lebih bergantung pada sains. Salah satunya adalah dengan memberikan akses pendidikan dibidang STEM yang berkualitas untuk masyarakat.

Di Indonesia sendiri, 3M telah meluncurkan kompetisi sains yang bertajuk “3M Science Games” dan diperuntukan pada anak sekolah dasar pada tahun lalu. Program ini dirancang untuk meningkatkan serta mendorong pembelajaran dibidang STEM dan menyoroti pentingnya pembelajaran sains sejak usia muda serta menunjukan dampak dari sains yang melipah dalam kehidupan sehari-hari kita.

Selain itu, di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, 3M telah memperjuangkan sains dan inovasi melalui kompetisi “3M Inspire Challenge”. Kompetisi ini merupakan kompetisi tingkat regional yang diperuntukan bagi mahasiswa dari seluruh jurusan dan program studi untuk mencitakan solusi bertemakan teknologi, inovasi, dan keberlanjutan.

“3M tahu persis pentingnya sains. Setelah mereka menggunakan sains untuk mengembangkan produk dan solusi yang lebih baik, membangun fasilitas yang lebih baik serta mengoptimalkan model bisnis, perusahaan dengan perputaran bisnis di dalamnya akan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki untuk memperjuangkan sains. Saya yakin, kami akan melanjutkan momentum yang baik ini untuk menciptakan masa depan yang lebih aman, hijau, kuat, dan lebih adil di Asia Tenggara dan sekitarnya.” tutup Kevin.

Halaman: