Buleleng: Pariwisata Air Terjun dan Petualangan Bahari

Katadata
Penulis: Nathacia Suhendra - Tim Publikasi Katadata
Editor: Arsip
4/2/2019, 11.29 WIB

Kabupaten Buleleng terus membenahi sektor pariwisata untuk memudahkan wisatawan menikmati obyek wisata air terjun dan menikmati keindahan terumbu karang.

 

Buleleng memiliki 24 air terjun. Di Desa Wisata Sambangan Sukasada misalnya, wisatawan bisa mengunjungi Air Terjun Aling-aling, Kroya, Dedari, serta menikmati keindahan air terjun bertingkat yang berada dalam satu lintasan sungai.

 

“Yang istimewa, air terjunnya konstan. Musim kemarau atau penghujan, wisatawan tetap bisa menikmati arus air terjun,” kata Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Bali, Nyoman Sutrisna.

 

Masih ada deretan air terjun lain, yaitu Air Terjun Sekumpul, Lemukeh, Gitgit, Kembar, Cemara, Melanting, Pucuk, dan Canging.

 

Di Air Terjun Munduk, wisatawan bisa berendam di kolam yang airnya berasal dari air terjun setinggi 20 meter. Kawasan wisata Munduk berada di daerah pegunungan.

Menuju Air Terjun Munduk, pengunjung disuguhi pesawahan terasering. Jika beruntung, pengunjung juga bisa melihat tradisi membajak sawah dengan peralatan tradisional serta tradisi magangsing atau permainan gasing.

 

Selain itu, ada obyek wisata Air Terjun Pengumbahan yang terletak di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, sebuah desa yang  di ujung barat wilayah Buleleng yang tengah berkembang pesat. Lokasinya, 15 kilometer dari kawasan Taman Nasional Bali Barat.

 

Wisata Bahari Berbasis Konservasi

 

Selain air terjun, ada wisata alam bawah laut hasil konservasi masyarakat, menampilkan keragaman terumbu karang dan biota laut lainnya di Pantai Pemuteran Buleleng. 

 

Dunia internasional telah menyematkan dua penghargaan atas keberhasilan konservasi biota laut kawasan ini, melengkapi puluhan penghargaan lain. Pemuteran kini menjadi tempat snorkeling dan diving menawan yang menarik banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

 

Menurut Nyoman, wisata bahari ini tak hanya mampu menambah pendapatan nelayan, tapi juga para pelaku pariwisata.

 

Pumeteran juga makin lengkap dengan adanya Pemuteran Bay Festival (PBF) yang memadukan wisata kuliner, seni, budaya, lomba, dan ragam atraksi lainnya. 

 

Buleleng masuk dalam Top Destination in the World 2017 dengan daya tarik utama pada pantai yang masih alami dan atraksi lumba-lumba.

 

Buleleng memiliki tiga wilayah potensial. Di belahan barat, selain Pumeteran, wisatawan bisa mencoba wisata bahari Pulau Menjangan.  Pulau Menjangan memiliki banyak terumbu karang yang bisa dinikmati mulai kedalaman 10 meter.

 

Di wilayah tengah, di Desa Kalibukbuk, ada Pantai Lovina yang tersohor.  Atraksi lumba-lumba di tengah laut memberi daya tarik tersendiri di Lovina. Masih di kawasan tengah Buleleng, ada Pantai Krobokan. Sedangkan di kawasan timur, wisata bahari ada di Sambirenteng, Les, dan Tembok.

 

Kawasan Buleleng pun memiliki destinasi wisata air lain, yaitu Danau Bayan dan Danau Tamblingan. Wisata alam lain yang juga banyak disinggahi adalah Taman Nasional Bali Barat, Hutan Raya Selat, Monkey Forest Wanagiri, Air Panas Banyuwedang, serta Banjar.

 

Berbagai terobosan dilakukan Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk menawarkan wisata alam beragam, termasuk mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan dukungan pemerintah pusat.

 

“Hasilnya mulai kelihatan. Pada 2018, jumlah wisatawan yang datang ke kawasan ini menembus hingga lebih dari 1,25 juta wisatawan,” kata Nyoman.

 

Tahun lalu, kapal-kapal pesiar juga mulai bersandar di Celukan Bawang, antara lain Kapal Genting Dream yang membawa sekitar 5.000 pengunjung Asia dan Holand American  yang mengantar 2.000 wisatawan Eropa dan Amerika. (*)