Terjebak dalam situasi friendzone tentu sangat tidak menyenangkan dan membuat siapapun akan merasakan bingung. Zona hanya teman atau friendzone artinya sebuah kondisi pertemanan antara perempuan dan laki-laki dengan salah satu pihak memiliki ketertarikan seksual.
Hubungan zona hanya teman ini biasanya menimbulkan kebingungan, sebab satu pihak ingin menjalin hubungan lebih dari teman. Sedangkan pihak lain merasa cukup dengan status pertemanan yang terjalin.
Ciri Friendzone
Hubungan friendzone ini sebenarnya mudah dikenali. Mengutip dari alodokter.com, berikut beberapa ciri dari hubungan zona hanya teman.
- Diperlakukan sama seperti teman-temannya yang lain.
- Waktu berdua tidak banyak, misalnya saat Anda ingin menghabiskan waktu berdua, dia ternyata membawa teman untuk bergabung.
- Kode yang diberikan tak kunjung dipahami.
- Perhatian yang diberikan tidak terbalaskan.
Penyebab Friendzone
Hubungan friendzone terjadi bukan tanpa sebab. Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab hubungan ini dialami sebagian orang. Mengutip dari satupersen.net, berikut beberapa alasan yang menjadi penyebab friendzone.
1. Salah satu pihak belum siap berkomitmen
Hubungan dua orang berkaitan erat dengan komitemen antar masing-masing pihak. Terjadi hubungan zona hanya teman, bisa saja disebabkan karena salah satu pihak belum siap untuk berkomitmen.
Mungkin pihak lain sedang menjalankan prioritas lain dibandingkan hubungan dengan lawan jenis. Kondisi seperti ini tentu saja tidak bisa dipaksakan, sebab hubungan dua orang perlu ada keseriusan dari masing-masing pihak.
2. Tidak sesuai dengan kriteria
Alasan lain yang menjadikan seseorang terjebak dalam friendzone yaitu karena salah satu pihak merasa bahwa temannya hanya cocok menjadi teman, bukan pasangan. Setiap orang pasti memiliki kriteria masing-masing untuk calon pasangannya.
Bisa saja yang bersangkutan merasa bahwa temannya hanya nyaman untuk menjadi teman dan belum sesuai dengan kriteria pasangan yang dinginkan. Komunikasi yang terjalin mungkin hanya sebatas teman dan kurang cocok jika membicarakan hal lain yang lebih serius.
3. Tidak ingin merusak pertemanan
Hubungan friendzone seringkali terjadi pada mereka yang sudah lama berteman. Biasanya ada perempuan dan laki-laki yang sudah berteman dari lama bahkan sejak kecil. Bermain bersama, saling bertukar cerita, bahkan selalu melalui peristiwa penting bersama.
Komunikasi yang intens bisa saja membuat salah satu dari mereka merasakan perasaan yang berbeda. Namun tidak ingin membawanya ke dalam hubungan yang lebih serius, karena takut kehilangan sosok sahabat terbaiknya.
4. Tidak percaya diri
Perasaan tidak percaya diri juga bisa menjadi penyebab friendzone. Biasanya seseorang merasa bahwa dirinya tidak layak menjadi pasangan untuk orang yang disukainya. Akibatnya, ia tidak berani mengutarakan perasaan dan akhirnya terjebak dalam hubungan zona pertemanan yang membingungkan.
5. Kepribadian yang tidak cocok
Kepribadiaan seseorang sering menjadi pertimbangan saat hendak memilih pasangan. Terkadang kita menemukan seseorang yang secara kepribadian tidak cocok dengan kita, namun kita masih berteman baik dengan beberapa alasan. Akhirnya hubungan tersebut tidak bisa berlanjut ke arah yang lebih serius dan terhenti di status friendzone.
Cara Mengatasi Friendzone
Banyak orang merasa bahwa hubungan friendzone ini sangat melalahkan. Perasaan ingin memiliki namun tidak bisa tersalurkan bahwa bisa membawa dampak kurang baik. Untuk mencegah dampak negatif tersebut, ada bisa mengikuti beberapa tips berikut ini.
1. Jujur dengan perasaan yang dimiliki
Ketakutan untuk menyatakan perasaan bisa membawa Anda dalam hubungan zona hanya teman. Maka dari itu, untuk mengakhiri hubungan yang tidak jelas, sebaiknya jujurlah dengan perasaan yang Anda miliki.
Carilah momen dan waktu yang tepat dan katakan jika Anda memiliki perasaan lebih dari sekadar teman. Ungkapkan dengan jujur dan santai agar apapun yang Anda katakan bisa dimengerti.
2. Menghargai keputusan
Tidak semua perasaan bisa terbalaskan. Nampaknya kalimat tersebut harus Anda pahami dengan benar. Setelah Anda katakan dengan jujur, pastikan bahwa Anda bisa menerima seluruh tanggapan dari lawan bicara. Harga segala keputusannya meskipun mungkin jawabannya tidak sesuai dengan keinginan.
3. Fokus pada pertemanan
Meskipun akan terasa canggung, namun sebaiknya tetaplah menjadi teman yang baik meski perasaan Anda tidak terbalaskan. Rasa kecewa, sedih, dan marah mungkin akan menyelimuti jika ternyata apa yang Anda rasakan berbeda dengan perasaan di dia.
Namun menjaga agar pertemanan tetap terjalin dengan baik juga menjadi hal yang penting. Tentu saja tidak ada satupun orang yang ingin kehilangan sahabat baiknya. Komunikasikan dengan baik dan lanjutkan pertemanan secara profesional.
4. Melakukan aktivitas lain
Cara mengatasi friendzone lainnya yaitu dengan menyibukan diri pada aktivitas lain. Mungkin Anda bisa mengawali dengan melakukan hobi baru seperti olahraga, berkesenian, atau hal-hal lain yang membuat fokus Anda teralihkan.
Anda juga bisa melakukan aktivitas tersebut dengan orang lain. Mencoba berteman dengan orang lain juga bisa menjadi solusi agar Anda tidak terjebak friendzone dalam waktu yang lama. Sadarilah bahwa di dunia ini banyak orang yang juga bisa cocok untuk menjadi teman diskusi dan berbagi cerita.