Pengawet makanan buatan umumnya berisi zat aditif yang berguna untuk makanan. Bahan pengawet makanan tertera pada label makanan kemasan.
Zat aditif dalam bahan ini berguna untuk meningkatkan rasa, tektur, tampilan, dan waktu pemakaian.
Contoh bahan pengawet makanan buatan yaitu Asam sorbat, asam benzoat, asam propionat, sulfit, nitrit, nitrat, dan nisin.
Pengawet tersebut ada dalam jenis makanan dan minuman kemasan. Misalnya asam sorbat dari bahan kimia dipakai untuk mengawetkan susu, keju, minuman ringan, buah, dan sayuran.
Beberapa produk keju dan olahan daging juga ada pengawet nitrit dan nitrat. Buah-buahan kering, selai, cuka, dan saus biasanya mengandung sulfit.
Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, pengawet buatan berbahaya bagi tubuh. Resiko pengawet buatan bisa berdampak pada kanker, kerusakan ginjal, otak, hingga pencernaan.
Mengutip dari hellosehat.com, penelitian dari jurnal Nutrients menemukan dampak konsumsi asupan daging mengandung nitrit. Pengawet buatan ini dapat meningkatkan resiko kanker pada usus besar dan rektum.
Penelitian tersebut menemukan daging olahan seperti sosis dan kornet, ketika dimasak bersifat karsinogen. Tetapi, penelitian tentang pengawet makanan buatan ini perlu penelitian lanjutan.
Pengawet Makanan Alami
Pengawet makanan yang aman dikonsumsi berasal dari bahan alami. Pengawet alami terdapat pada makanan organik yang mengandung sedikit zat adiktif.
Pengawet makanan bisa dilakukan berbagai cara seperti dibekukan, dikeringkan, didinginkan, dan dipanaskan. Selain itu bahan alami untuk mengawetkan makanan bisa ditemukan di sayuran dan penyedap rasa.
Berikut bahan pengawet alami yang aman dikonsumsi:
1. Bawang Putih
Bawang putih biasanya digunakan untuk bumbu dapur. Ternyata bawang putih menjadi bahan pengawet alami makanan. Kandung antivirus bisa bermanfaat untuk mengurangi bakteri dalam makanan.
Mengutip dari food.ndtv.com, satu siung bawang putih bisa ditambahkan pada sup dan hidangan makanan. Tambahan bawang putih ini bisa mencegah bakteri dan membuat makanan bertahan lebih lama.
2. Garam Laut Himalaya
Garam Laut Himalaya (Pink Sea Salt) termasuk jenis garam sebagai pengawet alami. Gram Himalaya membantu mengawetkan makanan secara alami, serta membuat makanan lebih sehat.
Garam laut himalaya ini bisa dipakai ke dalam hidangan sup, makanan, sayuran, dan buah-buahan.
3. Lemon
Jeruk lemon dikenal sebagai pengawet alami makanan dan minuman. Lemon mengandung asam sitrat alami yang berguna mengawetkan makanan. Anda bisa melumuri lemon pada daging dan kulit.
Penambahan lemon ini mencegah makanan cepat rusak. Selain itu lemon membuat rasa pada daging terasa lebih segar. Caranya peras jeruk lemon ke piring atau makanan setelah dimasak.
4. Makanan Pedas
Bumbu cabai biasanya digunakan untuk makanan pedas. Makanan dari bahan pedas ini ternyata mengandung pengawet makanan alami. Bakteri dalam makanan bisa berkurang dalam makanan pedas.
5. Gula
Gula membantu makanan lebih awet. Selain itu gula dapat mengurangi air dan mikroorganisme.
Fungsi gula hampir sama dengan garam yaitu menyerap air, sehingga pertumbuhan bakteri di dalam makanan bisa berkurang.
6. Cuka
Cuka terbuat dari fermentasi gula dan air. Cuka bisa membunuh mikroba dan memperlambat pembusukan makanan.
Kandungan dalam cuka adalah asam asetat alami. Selain mengawetkan makanan bisa meningkatkan rasa.
7. Seledri
Seledri termasuk sayuran yang ditambahkan ke beberapa makanan, contohnya hot dog. Makanan di Indonesia memakai seledri sebagai bumbu dapur.
Dilansir dari mosaicfoods.com, seledri mengandung natrium nitrit alami. Kandungan nitrit ini berfungsi mempertahankan warna daging tetap merah. Selain itu natrium nitrit mencegah bakteri berbahaya.