Manfaat Musik dan Suara bagi Kesehatan Tubuh

Katadata | Ajeng Nindias
Penulis: Tim Redaksi
28/2/2022, 07.00 WIB

“Frekuensi alam itu adalah 432 Hz. Suara yang setara atau mendekatinya mampu membantu untuk menyembuhkan penyakit serta menenangkan hati dan jiwa. Musik yang nada dasar A-nya ada di 432 Hz yang bisa dipakai untuk mengharmoniskan, menyembuhkan. Di luar itu, akan cenderung merusak,” ujarnya.

Musik Festival Cinta (Katadata | Ajeng Nindias)

Menurut review jurnal berjudul “Music Tuned to 440 Hz Versus 432 Hz and the Health Effect: A Double-blind Cross-over Pilot Study” yang dibuat Diletta Calamassi dan Gian Paolo Pomponi, musik dengan frekuensi 432 terbukti menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan laju pernapasan.

Studi tersebut dilakukan terhadap 33 relawan di Italia yang tidak menderita penyakit kronis juga akut. Mereka diminta mendengarkan soundtrack film yang telah diubah frekuensinya menjadi 440 Hz dan 432 Hz di hari yang berbeda selama 20 menit.

Data menunjukkan musik dengan frekuensi 432 Hz berkaitan dengan penurunan nilai tekanan darah rata-rata baik sistolik maupun diastolik meski tidak signifikan. Selain itu, ada penurunan nyata pada rata-rata denyut jantung dan sedikit penurunan nilai rata-rata laju pernapasan. Dalam hal ini, subjek penelitian juga lebih fokus mendengarkan musik. Mereka juga secara umum lebih puas setelah mengikuti sesi mendengarkan musik dengan frekuensi 432 Hz.

Shierilla mengatakan sebagian besar musik yang dipopulerkan dibuat dengan nada dasar A tidak di 432 Hz. Hal itu terjadi karena musik dengan frekuensi setara dengan frekuensi alam dianggap tak enak di telinga atau tidak menjual.

“Mereka menciptakan nada yang terdengar kemasannya bagus tetapi sebetulnya tidak harmonis kalau di dalam frekuensi. Jadi memang tidak semua musik harmonis terutama musik patah hati atau galau dan rock itu biasanya dia menghasilkan frekuensi yang tidak harmonis,” katanya.

Halaman: